Sukabumi, eljabar. Com — Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, melakukan evaluasi Pelaporan Inovasi Perangkat Daerah Tahun 2023, dan melaunching inovasi Scenario Planning untuk Perencanaan Pembangunan Inklusif di Kota Sukabumi (Scoppi). di Ruang Pertemuan Bappeda Kota Sukabumi, Selasa (4/7/2023).
Fahmi mengatakan, evaluasi tersebut dalam rangka mendorong inovasi di setiap perangkat daerah, dan berharap perencanaan pembangunan melibatkan kalangan difable dan pemuda.
“Sesuai ketentuan, Kepala daerah wajib melaporkan inovasi,” ujarnya.
Menurut Fahmi, menguatkan inovasi tercantum juga dalam RPJM misi 4 kewajiban aparatur melakukan transformasi. Kepala daerah melaporkan inovasi kepada pemerintah pusat.
Fahmi mengatakan, momen ini juga sosialisasi perencanaan pembangunan inklusif ada perwal dan arahan dari kementrian.
Perencanan pembangunan harus didasarkan pembangunan inklusif, jangan sampai dilakukan tidak menyentuh warga berkebutuhan khusus, pemuda dan kalangan marginal.
“Ada kendala minimnya keterlibatan penyandang disalibitas dalam perencanaan pembangunan. Hal ini terkendala sistemik, anggaran menyasar kebutuhan difabel, dan data tumpah tindih dan stigma,”ucapnya.
Di sisi lain juga, ada pada pemuda yakni tidak banyak remaja masuk organisasi kemasyarakatan atau dalam forum perencanaan Kese patan peluang kerja terbatas dan minimnta literasi dan rendahnya idealis.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembanguan Daerah (Bappeda) kota Sukabumi, Reni Rosyida Mutmainah mengatakan, Scoppi ini sendiri merupakan inovasi yang dibuat oleh BAPPEDA bagaimana dalam membuat skenario planing untuk perencanaan pembangunan yang lebih inklusif.
Artinya adalah seluruh lapisan masyarakat dapat berpartisipas dalam merencanakan pembangunan melalui usulan.
“Biasanya, maaf ya kalo setiap ada Musrenbang dari mulai tingkat kelurahan orang nya itu lagi itu lagi. Tetapi ada beberapa kelompok masyarakat yang belum terwakili misalnya ada 48,2 persen pemuda dan 0,31 persen difabel yang belum menyampaikan aspirasi nya didalam usulan pembangunan,”jelasnya.
Sementara dari hasil kegiatan tersebut lanjut Reni, Kota Sukabumi sudah memiliki 158 inovasi yang sudah terdata dalam sistem www.kementeriandalamnegeri.co.id Kemudian yang dinyatakan memiliki kematangan lebih dari 70% itu ada 133. Inovasi tersebut sebagai syarat penilaian inovatif government award.
“Kemudian per tahun 2023 di bulan Juni kita sudah memasukan sekitar 433 inovasi. Sehingga terjadi peningkatan sekitar tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Ini semua berkat dukungan kepala daerah tentunya, bahwa 1 perangkat daerah wajib melaporkan inovasi yang dibuat,”pungkas Reni.(anne)