DPRD : Kemensos akan Mempercepat Penyaluran Bansos
Kab.Bandung,eljabar.com — Segera, Kementerian Sosial (Kemensos) akan mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) periode Januari-Maret 2022.
Selain mempercepat, Kemensos juga akan merubah pola penyaluran BPNT menjadi bantuan dalam bentuk tunai.
Penyaluran bantuan tersebut, akan segera disalurkan Kemensos melalui PT Pos Indonesia di seluruh Indonesia.
Perubahan pola penyaluran tersebut, disampaikan Kemensos Melalui surat nomor 592/6/BS.01/2/2022 yang ditandatangani dirjen penanganan fakir miskin.
Dalam surat tersebut, Kemensos akan mempercepat penyaluran BPNT. Selain itu, juga akan merubah pola penyaluran menjadi bentuk tunai.
Menanggapi hal terebut Maulana Fahmi, ketua komisi D DPRD Kabupaten Bandung sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan kemensos.
“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung langkah Kemensos yang merubah pola penyaluran BPNT, menjadi tunai,” kata Fahmi kepada wartawan beberapa hari yang lalu.
Menurut Fahmi, dalam kondisi seperti saat ini, masyarakat memang sangat membutuhkan bantuan pemerintah. Sehingga, langkah Kemensos adalah keputusan yang sangat tepat.
“Langkah Kemensos adalah keputusan yang tepat, masyarakat di lapangan memang sangat membutuhkan bantuan,” kata Fahmi.
Fahmi mengatakan, selain mengapresiasi program percepatan penyaluran bansos, pihaknya juga sangat mendukung perubahan pola bantuan dari sembako menjadi tunai.
“Kami atas nama DPRD dan masyarakat Kabupaten Bandung, sampaikan apresiasi dan ucapkan terimakasih atas langkah kemensos mempercepat penyaluran bantuan BPNT,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi langkah kemensos untuk mengubah penyaluran BPNT menjadi bantuan tunai.
Keputusan yang tepat, kata Fahmi, dengan adanya perubahan penyaluran bisi meminimalisir permasalah yang terjadi di lapangan.
“Selama dua tahun terakhir, komisi D selalu memantau, banyak permasalahan yang ditemukan saat penyaluran bansos BPNT,” jelasnya.
Dengan adanya perubahan pola penyaluran bantuan dari pangan menjadi tunai, kata Fahmi, pihaknya sangat mendukung dan berharap bisa meminimalisir permasalah di lapangan.
“Sangat setuju kalau penyaluran bansos BPNT dikonversi menjadi tunai, agar permasalah selama ini bisa diminimalisir,” akunya.
Tentang kualitas dan kuantitas, kata Fahmi, yang sering ditemukan dan dikeluhkan penerima manfaat di lapangan dalam penyalur BPNT.
“Problem yang sering ditemukan dan aspirasi yang diterima komisi D adalah tentang kualitas bansos BPNT yang diterima masyarakat,” tuturnya.
Fahmi berharap, dengan ada konversi atau perubahan pola penyaluran bansos BPNT menjadi tunai bisa menjadi solusi permasalahan selama ini.







