Tarawangsa Didaftarkan ke UNESCO

Sumedang, eljabar. Com — Seni Tarawangsa yang berkembang di Rancakalong dan sekitarnya akan didaftarkan ke UNESCO sebagai salah satu warisan tak benda dari Indonesia.
Hal itu mengemuka dalam Seminar Mieling Budaya Basa dan Pagelaran Tarawangsa di Gedung Srimanganti Sumedang, Selasa (4/10), yang dibuka Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan.
Ketua panitia seminar Hj. Cucu Suhartini yang juga Ketua MGMP Bahasa Sunda SMP Kabupaten Sumedang menyebutkan, Tarawangsa akan dimasukkan ke UNESCO sebagai warisan tak benda oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Jawa Barat.
“Jadi kita sebagai masyarakat Sumedang harus merasa bangga karena Tarawangsa akan dimasukakn ke UNESCO,” katanya.
Di balik kebanggan tersebut, dirinya juga merasa prihatin karena generasi muda di Sumedang masih banyak yang belum mengenal budaya asli Sumedang tersebut.
“Dalam kebanggaan itu juga kita bersedih, sementara di Sumedang sendiri Tarawangsa belum cukup dikenal, khususnya di kalangan generasi muda,” tututnya.
Untuk itu, Cucu mengatakan, sebagai bentuk dukungan pengajuan Tarawangsa ke UNESCO akan dilakukan sosialisasi dan diseminasi.
“Nanti ke depannya ada desiminasi pengimbasan kepada siswa-siswi bahwa Tarawangsa itu termasuk warisan tak benda atau memory of the world,” ujarnya.
Terkait dengan dengan peringatan Bulan Bahasa, Cucu pun mengingatkan pentingnya melestarikan Bahasa Sunda sebagai “bahasa ibu” di Jawa Barat.
“Jadi bulan bahasa ini erat sekali kaitannya dengan budaya literasi. Makanya yang diusung adalah literasi budaya Sunda. Jadi masuk lagi ke ranah tarawangsa seni budaya,” katanya.
Sementara itu, atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang Wabup Erwan mendukung terhadap kegiatan tersebut.
“Selain sebagai salah satu ikhtiar kita untuk melestarikan dan mengembangkan khasanah budaya di Sumedang, juga dalam rangka menguatkan jati diri dan kepribadian bangsa serta meningkatkan jiwa kebersamaan,” ucap Wabup.
Dikatakan Wabup, Tarawangsa adalah kesenian yang berasal dari Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang yang menambah keaneka ragaman seni budaya yang dimiliki Kabupaten Sumedang.
“Tarawangsa adalah salah satu warisan yang harus terus dilestarikan secara turun temurun dan dikembangkan agar tidak punah dari dunia seni budaya,” katanya.
Oleh karena itu, ia sangat setuju agar Tarawangsa bisa menjadi salah satu ekstra kurikuler bidang kesenian yang diajarkan di sekolah-sekolah.
“Kewajiban kita bersama selaku warga Sumedang untuk melestarikannya dengan cara mengajak anak cucu kita supaya mempelajari dan mencintai budaya asli Sumedang ini,” ungkapnya.
Di akhir acara Wabup pun berkesempatan menari diiringi alunan musik Tarawangsa dan Jentreng.







