Kontrak Jauh Dibawah HPS, Untung Culas Pekerjaan Gedung TerintegrasI RSJ Menur Menggila

SURABAYA, eljabar.com — Pembangunan gedung terintegrasi RSJ Menur senilai Rp 46,98 miliar terindikasi potensi mengeruk untung proyek secara culas.
Potensi ‘miring’ ini ditemukan berdasarkan indikator yang dianalisa Lingkar Pergerakan Multiple Data (Link Pemuda). Kumpulan gerakan mahasiswa anti korupsi itu menilai pengerjaan konstruksi gedung terintegrasi tersebut terjadi pengurangan kualitas yang menggila.
Koordinator Link Pemuda, Arshy Ibnu Alwahidi mengatakan, metode yang digunakan untuk menganalisa adalah metode fraud analysis. Metode ini digunakan untuk melihat sejauh mana potensi risiko kecurangan dari proyek pemerintah.
Kecurangan tersebut mulai perencanaan dan pelaksanaan lelang serta dampak berantai yang ditimbulkan himhha tahap pelaksanaan kontrak.
“Semua paket proyek diberikan bobot skor berdasarkan indikator yang kami pakai,” kata Ibnu kepada eljabar.com melalui keterangan tertulis pada Jumat, 30 Desember 2022.
Pembangunan lanjutan konstruksi gedung terintegrasi RSJ Menur, Link Pemuda menemukan nilai kontrak dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang terlampau jauh.
HPS proyek pembangunan gedung di lingkungan RSJ Menur Rp 56,77 miliar. Sementara nilai kontrak seharga Rp 46,98 miliar.
Jaminan pelaksanaan ditetapkanbsebesar Rp 2,35 miliar berdasarkan SPPBJ No. 027/3624/305/2021 tanggal 7 Juli 2021.
Dengan selisih harga yang terlampau jauh mencapai sekitar Rp 9,79 miliar di bawah HPS ini, maka mengindikasikan perencanaan yang kurang baik dan potensi penyimpangan tinggi.
“Dampak berantai dari risiko ini akan membebani pengelola proyek di lapangan dalam menghasilkan konstruksi yang berkualitas,” ujar Ibnu.
Ibnu menambahkan, dengan nilai yang terlampau jauh itu akan mengurangi kualitas, spesifikasi dan mutu. Selain itu pengelola proyek di lapangan akan berada dalam tekanan. Tuntutan menghasilkan konstruksi yang berkualitas menimbulkan beban dan tekanan pekerjaan semakin meningkat. Terutama ketika melaksanakan fungsi pengawasan.
“Imbas dari kontrak murah akan memicu tekanan yang menyebabkan depresi di lapangan,” tandas Ibnu.
Indikator berikutnya pemenang berulang. Perusahaan penyedia jasa yang punua cabang di Surabaya tersebut juga menjadi pemenang pada 7 paket proyek pemerintah di tahun anggaran yang sama.
“Semakin banyak sebuah perusahaan menang di tahun anggaran yang sama, maka potensi penyimpangannya akan semakin besar. Terutama daftar personil dengan kompetensi keahlian dalam kontrak,” pangkas Ibnu.
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan eljabar.com menunjukkan, pada tahun anggaran 2021 yang lalu PT Permata Anugerah Yalapersada berhasil membukukan kontrak pekerjaan senilai Rp 309,61 miliar dari 8 proyek pemerintah, baik pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Ditemui terpisah tiga hari menjelang akhir tahun anggaran 2022, pihak RSJ Menur belum berhasil dikonfirmasi. Sejumlah pejabat di BLU milik Pemprov Jatim tersebut tidak ada di ruang kerjanya. (and/*wn)







