Uncategorized

WHU Sosok Penyelamat Persib

BANDUNG, eljabar.com – Rabu 17 Januari 2018, Manager Persib Bandung, H. Umuh Muchtar dinyatakan “merdeka” alias terbebas dari sanksi komdis PSSI. Dalam surat yang dikirimkan PSSI bernomor SKEP/02/I-2018, tertanggal 17 Januari 2018, tentang Peninjauan Kembali Hukuman Komisi Banding PSSI Nomor: 13/KEP/KB/LIGA/IXI-2017 salah satu poinnya menyebutkan bahwa hukuman terhadap Umuh Muchtar dihapuskan.

Dengan pernyataan itu, publik sepak bola Indonesia pun bereaksi. Banyak yang menyebut PSSI tidak konsisten dengan keputusannya. Namun, terlepas dari semua itu, sosok H. Umuh Muchtar yang di kenal Wa Haji Umuh (WHU, red) banyak berjasa untuk Persib Bandung. Terutama menjadi penyelamat ketika Maung Bandung diterpa krisis keuangan.

Kompetisi tanah air juga dikenal dengan Liga APBD. Klub-klub dibiayai oleh uang rakyat. Kekuatan finansial sebuah klub tergantung besarnya kucuran dana dari pemerintah daerah. Persija Jakarta yang dimanja oleh Pemprov DKI menjadi klub dengan modal tertinggi.

Begitu pun dengan Persib Bandung. Selain didukung penuh oleh Pemkot Bandung, juga mendapat tambahan dana dari Pemprov Jabar. Hal berbeda terjadi di klub yang mendapatkan dana sedikit dari APBD di daerahnya. Seperti halnya Persitara Jakarta Utara yang mendapatkan dukungan yang minim dari pemda.

Setelah selama bertahun-tahun menyusul ke APBD, seluruh klub sepak bola Indonesia terkapar oleh keputusan Mendagri. Dilansir dari tempo.co (21/11/2010), Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi meminta kepada setiap daerah di Indonesia agar tidak menggunakan dana APBD secara langsung ke klub-klub sepak bola. Tapi harus melalui lembaga semi pemerintah seperti KONI.

Dari KONI akan diatur berapa untuk cabang olahraga sepak bola dan berapa untuk cabang olahraga lainnya. Artinya dana untuk klub harus lebih dulu melalui mekanisme KONI. Besarannya tidak akan sama ketika klub mendapatkan langsung dari APBD.

Sejak saat itu, klub mengeluarkan kebijakan rasionalisasi anggaran. Kebijakan yang berimbas pada performa klub karena sering terjadi penunggakan gaji pemain. Ujung-ujungnya banyak klub yang terdampar di dasar klasemen, bahkan hingga terlempar ke kasta bawah.

Laga El-Clasico Persib Bandung vs PSMS Medan juga terhenti. Ayam Kinantan tidak bisa eksis di kasta tertinggi karena krisis finansial. Demikian dengan Persik Kediri. Hingga kini klub yang merengkuh juara pada 2003 dan 2006 itu masih berkutat di kasta terendah.

Persib Bandung bisa bertahan dari terjangan krisis finansial. Dilansir dari indosport.com (09/11/2017), Umuh Muchtar menjadi pengurus Persib Bandung sejak tahun 2008. Sosok yang secara langsung mampu membantu menjaga kestabilan keuangan Persib Bandung. Beliau aktif baik dari dalam lapangan maupun di luar lapangan.

Pria 69 tahun itu pun dikenal dekat dengan pemain. Pemain yang sempat membela Persib, Maman Abdurahman juga sempat mengatakan bahwa sosok Umuh sangat dibutuhkan Persib. “Pemain sudah tahu karakter dia (Umuh). Dia sudah dekat dengan pemain. Komunikasi kepada pemain pun juga baik,” ujar Maman yang saat ini berkostum Persija Jakarta (09/11/2017).

Dalam hal menyelamatkan Persib dari krisis keuangan, jangan melupakan jasa Haji Umuh. Jika saat itu Haji Umuh tidak mengiyakan titah Dada Rosada untuk mengambil alih manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), mungkin sekarang Bobotoh tengah merana karena Persib berada satu level dengan Persikab Bandung. Sebab, Dada Rosada yang merupakan ketua umum Persib sekaligus walikota Bandung saat itu, sudah kerepotan mengemban terhadap tanggung jawab pendanaan. Sementara manajemen PT. PBB belum menunjukan pergerakan yang meyakinkan.

Berkat bimbingan pengusaha asal Sumedang itu, PT. PBB bisa berkibar. Tidak ada kesulitan dalam belanja pemain hingga Persib Bandung bisa menyudahi dahaga juara. Persib berhasil meraih gelar Liga Super Indonesia 2014. Keberhasilan ini tentu tak akan dilupa oleh para Bobotoh. (red/Berbagai Sumber)

Show More
Back to top button