Camat Pamulihan, Hari Tri Santosa Mengapresiasi Kiprah Nurlaelasari

PAMULIHAN,eljabar.com — Camat Pamulihan, Hari Tri Santosa mengapresiasi kiprah Nurlaelasari (20) gadis belia asal Desa Sukawangi Kecamatan Pamulihan karena telah berhasil bersinergi dalam ajang Pemuda Pelopor tingkat Provinsi Jawa Barat.
“Alhamdulillah, Neng Nurlaelasari bisa mewakili Kabupaten Sumedang dalam ajang pemuda pelopor tingkat Jabar dan telah dilakukan penilaian uji lapangan oleh juri dari Provinsi dan Pusat,” ujar camat kepada eljabar.com dilokasi uji lapangan di Desa Sukawangi. Minggu (22/07).
Camat menambahkan, penilaian uji lapangan dalam ajang Pemuda Pelopor dalam bidang pangan diikuti oleh tiga Kabupaten diantaranya Kabupaten Sumedang, Bogor dan Subang.
“Ada beberapa bidang dalam pemuda pelopor ini, yakni bidang pendidikan, teknologi, sosbud par, SDA, dan Pangan. Kebetulan kita masuk dalam bidang pangan karena memiliki potensi dalam pengembangan atau mengolah kopi,” ujarnya didampingi Tim Pemuda Pelopor Pamulihan Hj. Emma Fatimah.
Camat menjelaskan, Nurlaelasari merupakan anggota kelompok wanita tani (KWT) Karya Mandiri Prima Medal Asri yang berada di Dusun Margabakti, Desa Sukawangi, Kecamatan Pamulihan dan dalam menghadapi penilaian tersebut telah dilakukan berbagai kesiapan yakni persiapan di sekretariat kelompok wanita tani (KWT), dokumentasi, arsip legalitas kepengurusan, pembukuan keuangan dan administrasi lainnya yang menunjang kehadiran anggota KWT, aparatRT, RW, Kades, dan tokoh masyarakat.
“Dalam peninjauan lapangan tadi para juri mempertanyakan terkait pengolahan kopi dari mulai menanam, memanen, mengolah sampai siap saji, yang dijawab langsung oleh Neng Nurlaelasari, diakhiri penilai para juri langsung meninjau lokasi penanaman kopi, dan cara mengolahnya,” ucapnya.
Sebelumnya penilaian uji lapangan, kata camat, Nurlaelasari dikarantina dihotel Endah Parahiyangan Bandung dari tanggal 16 sampai 19 Juli 2018.
“Waktu dikarantina dari Kabupaten Sumedang diwakili oleh 3 orang, dan Alhamdulillah Neng Nurlaelasari masuk,” ucapnya.
Menurutnya, kiprah Nurlaela bersama orang tuanya dalam mengolah biji Kopi hingga siap sedup sudah tidak diragukan lagi.
“Pengolahan kopi yang sudah terkenal yang dilakukan Nurlaelasari diantaranya Kopi Liberika, Kopi Karuhun, Dll dan peminatnya pun tidak hanya dikita melainkan sudah sampai keluar Negeri,” ucapnya.
Bahkan, lanjut ia, KWT itu telah bekerjasama dengan Negara Swiss dan rutin menyuplai hasil olahan kopi dan tepung.
“Melihat penilaian tadi, kami optimis bahwa Nurlaelasari bisa lolos Mohon doanya dari semuanya agar diberikan kelancaran dan memperoleh hasil yang diharapkan,” ucapnya.(Abas)