Sambut Muharram, Puluhan Anak Yatim di Cipacing Menerima Santunan

* Kiki Andriana
SUMEDANG, eljabar.com — Sefikitnya puluhan anak-anak yatim menerima uang santunan di Masjid Jami’ An – Naashihin, Dusun Pasir Nangka, Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (20/9/2018) malam.
Menurut informasi yang diterima eljabar.com di lokasi, pemberian santuan terhadap anak yatim yang mengusung tema “Sasa’ah Jeung Nu Lemah”, Selain santunan, rangkaian itu diisi pula oleh pengajian dan tausiyah dari ustaz di daerah tersebut, Anak-anak yatim yang datang berasal dari wilayah desa Cipacing dan anak yatim yang berasal dari daerah di sekitar Masjid tersebut dengan khidmat mendengarkan ceramah.
“Saya sangat senang mendapatkan uang santunan ini,” kata Fatzal Firmansyah (13) salah seorang anak yatim yang menerima santunan.
Dalam keterangannya, Ketua pelaksana santunan, Asep Priatna (48) menuturkan, “Pemberian santunan anak yatim ini dalam rangka menyambut bulan Muharram, ” sebutnya.
Asep menerangkan, ditahun ini ada tiga puluh tujuh anak yatim yang menerima santunan, di daerah kami pemberian santunan ini sudah menjadi kegiatan rutin yang digelar setiap tahun sekali. “Ini tahun kelima kami menggelarnya,” jelas Asep di lokasi.
Senada dikatakan Joko Loyor (Sapaan akrab Rusanto Joko Prakoso, red) Ketua Paguyuban Seni dan Budaya Sunda “Sukma Sajati” yang kini maju sebagai caleg DPRD Kab. Sumedang daerah pemilihan Jatinangor – Cimanggung, pihaknya menuturkan pemberian santunan kepada anak yatim ini dalam rangka menyambut bulan Muharam, khususnya di RW 05, Dusun Pasir Nangka, Desa Cipacing, Kec. Jatinangor ini kegiatannya sangat luar biasa, setiap menyambut bulan Muharram, DKM Masjid Jami’ An – Naashihin beserta masyarakatnya selalu menggelar santunan terhadap anak yatim, “Ini luar biasa,” tutur Joko.
Selain dapat meningkatkan silaturahmi antar warga, menurut Joko, “Kegiatan ini juga dapat memberikan semangat terhadap anak yatim. Tentunya kegiatan pemberian santunan yang telah menjadi agenda tahunan di daerah ini saya berharap dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya, ” kata dia.
Mudah mudahan, ditambahkan Joko, kegiatan seperti ini dapat terlaksana secara rutin, untuk kedepan kalau bisa jangan dilaksanakan setahun sekali, “Paling tidak dapat terlaksana per triwulan sekali atau digelar dua kali dalam setahun,” sebutnya. (*)