Tak Kalah dengan Kota Lain, ‘Tampomas’ Menjadi Favorit Warga Sumedang untuk Berwisata

SUMEDANG, eljabar.com — Kalau di Bandung ada Bandros (Bandung Tour on Bus), di Cimahi ada Sakoci (Saba Kota Cimahi), di Tasik ada Ngulisik (Nguriling Kota Tasik), di Sumedang pun ada Tampomas (Trans Moda Pariwisata Masyarakat Kota Sumedang).
Dengan mengusung nama gunung yang sudah menjadi salah satu ikon Sumedang, Gunung Tampomas, bus wisata yang mulai beroperasi sejak 10 Maret 2019 lalu itu telah menjadi favorit warga Sumedang untuk berwisata mengelilingi wilayah Sumedang kota. Hampir setiap hari bus berwarna hijau dengan desain yang unik tersebut tidak pernah sepi dari penumpang. Bahkan warga yang ingin naik bus, rela duduk lama di Taman Endog, dimana bus Tampomas mangkal, menunggu sampai bus yang sedang berkelilling kembali.
Bus Tampomas merupakan 1 dari 13 bus yang dihibahkan Gubernur Jawa Barat untuk kabupaten dan kota di Jawa Barat pada tahap pertama melalui program CSR Bank bjb. Desainnya sendiri hasil kreasi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengusung konsep terbuka sehingga memberikan keleluasaan kepada para penumpang untuk melihat ke segala arah selama perjalanan. Kapasitasnya bisa menampung sampai 20 orang penumpang.
Untuk menikmati perjalanan dengan Tampomas, penumpang dikenakan tarif sebesar Rp 15.000 per orang, termasuk minuman. Dengan harga tersebut penumpang sudah bisa berkeliling melintasi kota mulai dari Taman Endog- Gedung Negara- Bundaran Binokasih-Tahura Gunung Kunci- Gunung Palasari- Gedung Pusat Pemerintahan Kabupaten Sumedang-Bundaran Adipura (Alamsari)-Ojolali-Jalan Tampomas dan kembali ke Taman Endog. Selama perjalanan, para penumpang dipandu oleh pemandu wisata yang menerangkan beberapa tempat yang dilewati bus tersebut.
Bus Tampomas yang diluncurkan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, di Alun-alun Sumedang pada 29 Januari 2019 hanya 1 unit. Namun tak menutup kemungkinan, seiring berjalannya waktu bus Tampomas ini akan ditambah dari APBD Kabupaten Sumedang.
Dengan beroperasinya Bus Tampomas ini diharapkan menjadi menambah daya tarik Sumedang untuk kunjungan wisata. Apalagi pada 22 sampai 28 Oktober 2019 nanti Sumedang akan menjadi tuan rumah gelaran olahraga pariwisata (sport tourism) bertajuk West Java Paragliding World Championship and Culture Festival yang akan diikuti oleh ratusan atlet dari mancanegara.
Tentunya keberadaan Tampomas turut menunjang para atlet untuk dapat mengenal Kota Sumedang. Dengan berwisata keliling kota Sumedang menggunakan mobil Tampomas, para atlet paralayang internasional dapat melihat dan menyaksikan keindahan alam Sumedang lebih dekat seperti Gunung Kunci dan Gunung Palasari, bisa menyaksikan dinamika kehidupan masyarakat Sumedang, serta tempat-tempat bersejarah yang terlintasi. Diharapkan itu semua memberi kesan mendalam bagi mereka ketika kembali tanah airnya. (Abas)