Waduh…! Keraton Sumedang Larang Kumpulkan Para Raja dan Sultan se-Nusantara
SUMEDANG, eljabar.com — Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir menghadiri acara silaturahmi dengan para raja dan sultan se-Nusantara di Ruang Tengah Gedung Negara, Sabtu malam (23/11/2019).
Acara yang dihadiri oleh raja-raja dan sultan-sultan dari berbagai wilayah di nusantara tersebut digelar dengan dalam bentuk ramah-tamah yang diinisiasi Keraton Sumedang Larang.
Bupati H Dony Ahmad Munir atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang mengapresiasi atas hadirnya para raja dan sultan beserta ratu.
“Selamat datang di Kabupaten Sumedang. Kehadiran para raja dan sultan merupakan suatu kehormatan, kebanggaan dan kebahagian tersendiri bagi saya selaku bupati dan bagi masyarakat Sumedang Sekaligus menjadi motivasi bagi kami dalam menyelenggarakan pemerintahan, melaksanakan pembangunan, dan memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Bupati pun menghaturkan salam silaturahmi atas nama masyarakat Kabupaten Sumedang kepada para raja dan sultan.
“Mudah-mudahan dengan silaturahmi ini, bisa lebih merekatkan ikatan persaudaraan diantara kita semua,” tuturnya.
Bupati menyatakan, hendaknya sebagai anak bangsa dan sebagai warga negara yang hidup di Indonesia dengan berbeda- beda tetapi ada dalam satu tujuan patut bersyukur,” ucapnya.
“Alhamdulillah walau bermacam suku, bermacam adat, tapi bisa bersatu,” ucapnya.
Bupati juga memaparkan tentang potensi dan luas wilayah Kabupaten Sumedang kepada para raja dan sultan yang hadir.
“Sumedang ini terletak di antara koridor pertumbuhan ekonomi, Bandung, Cirebon. Berkaitan dengan aksesbilitas. Alhamdulilah sekarang ada Jalan tol cileunyi-Sumedang- Dawuan. Persinggungan tol itu ada di wilayah Sumedang daerah Ujungjaya,” katanya.
Ia menjelaskan, Sumedang memiliki sejarah yang sangat luhung dan luhur yang menjadi salah satu kekuatan dalam pembangunan.
“Bagaimana nilai sejarah ini menjadi pengungkit untuk meningkatkan etos kerja masyarakat di Kabupaten Sumedang,” kata Bupati.
Berkaitan dengan Sumedang maju budayanya, Bupati mengatakan bahwa Gedung Srimanganti yang menjadi ikon budaya Kabupaten Sumedang Tahun 2020 akan direvitalisasi.
“Kami sedang mengembangkan budaya dan wisata di Sumedang. Mumpung para raja dan sultan berkunjung ke Sumedang, (saya harap) bisa mengeksplor tempat-tempat wisata di Sumedang bisa keliling naik bus Tampomas,” katanya.
Ia menambahkan, budaya akan dikembangkan menjadi daya ungkit untuk meningkatkan etos kerja masyarakat Sumedang sebagaimana tertuang dalam kebijakan Sumedang Puseur Budaya Sunda (SPBS).
“Insyaallah akhir tahun ini kita sahkan SPBS (Sumedang Puser Budaya Sunda) menjadi Perda yang diusulkan oleh kami Sekarang sedang dibahas di DPRD mudah-mudahan akhir tahun ketok palu mohon doanya saja,” pintanya.
Pangeran Nata Adiguna Mas’ud Thoyib selaku Dewan Pengurus Yarasutra (Yayasan Raja Sultan Nusantara) dalam sambutannya mengatakan, pihaknya sangat bersyukur karena bisa dipertemukan Bupati Sumedang yang luar biasa terutama dalam sambutannya.
“Kami ingin usulkan konkrit kepada Pak Bupati agar ada semacam istana kebudayaan yang dibangun di Sumedang,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sebagai Majelis Dewan keraton Nusantara dengan murni tidak ada kepentingan apapun akan memberikan anugerah khusus atas prestasinya melalui gelaran Festival Tari Umbul 2019 yang akan melibatkan 5.555 lebih orang penari dari 270 desa di 26 kecamatan se- Kabupaten Sumedang.
“Pak Bupati berhak menyandang tokoh renaissans nusantara. Penghargaan tersebut akan kami berikan pada malam tahun baru kepada Bupati dan masyarakat Kabupaten Sumedang. Kami akan siapkan itu dan akan kami catat itu sabagai bagian dari sejarah,” ucapnya.
Ia menjelaskan anugerah tersebut tidak hanya diberikan kepada warga Indonesia tetapi juga dari luar negeri.
“Prestasi ini sudah kami berikan kepada Pangeran Raja Muda Kalingga dari India, kemudian Ketua DPR Kalingga, dan tokoh dari Malaysia. Nanti pada tanggal 30 Desember 2019 Bupati Sumedang yang akan mendapatkan anugerah ini,” pungkasnya. (Abas)
