Pemerintahan

Bupati Canangkan Gerakan Sumedang Bersih Menuju Kota Buludru

SUMEDANG, eljabar.com — Tahun 1960 Kabupaten Sumedang mendapat julukan kota Buludru karena merupakan kota paling bersih dan indah se-Indonesia.

Pemerintah Kabupaten Sumedang bertekad untuk mengembalikan kembali julukan Kota Buludru sebagai salah satu progran unggulan dari Visi Sumedang Simpati.

Dalam rangka mewujudkanya, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir mencanangkan Gerakan Sumedang Bersih menuju Sumedang Kota Buludru di Taman Kota (Taman Endog), Senin (30/12/2019).

H Ayuh Hidayat, SIP selaku Kabid Pengolahan Sampah dan Pertamanan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) melaporkan, maksud dan tujuan dicanangkannya Gerakan Sumedang menuju Kota Buludru adalah agar indeks kualitas lingkungan dan manajemen persampahan baik di pedesaan maupun di perkotaan dapat meningkat yang akan berdampak terhadap kualitas kesehatan dan perekonomian masyarakat.

“Adapun yang dihasilkan pada kegiatan ini adalah pengelolaan sampah di kota maupun di desa dilakukan dengan baik dan benar, meningkatnya presentase ruang terbuka hijau di Kabupaten Sumedang, Sungai Cipeles terbebas dari sampah sehingga dapat dijadikan objek wisata air, melibatkan peran serta stakeholder (pentahelix), dan menumbuhkan tingkat partisipasi dan kesadaran masyarakat terkait dengan manajemen persampahan dan kualitas lingkungan,” imbuhnya.

Dikatakan Ayuh lebih lanjut, peserta yang hadir pada kegiatan ini berjumlah 450 orang dari unsur pemerintah dan masyarakat setempat.

“Kegiatan ini dihadiri para kepala SKPD, Forkopimka Sumedang Utara dan Sumedang Selatan, para Lurah, Kepala Desa beserta para ketua RT/RW di setiap kelurahan Kecamatan Sumedang Utara dan Sumedang Selatan, Kepala BUMN dan BUMD, tokoh masyarakat, organisasi profesi, Ormas, para pelaku usaha di wilayah Sumedang dan Pasukan Kuning serta Satgas Kebersihan,” ujarnya.

Masih menurut Ayuh, perbaikan Taman Kota tidak mempergunakan APBD tetapi mendapat bantuan dari berbagai pihak diiantaranya adalah Pertasum, Hipmi, perbankan, para pelaku usaha di wilayah perkotaan dan pemerhati lingkungan.

Sementara itu, Bupati H. Dony Ahmad Munir mengatakan, dalam rangka perwujudan Sumedang Kota Buludru perlu dijalankan konsep pentahelix.

“Konsep Pentahelix itu adalah unsur ABCGM yaitu Akademisi, Bisnis, Community, Government dan Media. Semua bisa membangun kebersamaan dalam pembangunan demi terwujudnya Visi Sumedang Simpati,” ungkap Bupati.

Bupati menyebutkan, pencanangan tersebut merupakan sebuah ikhtiar dalam mewujudkan Kota Buludru yang diharapkan dapat membangun kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan.

“Saya harapkan gerakan ini mampu meningkatkan kesadaran bersama dalam bentuk partisipasi untuk membuat Kota Buludru di Kabupaten Sumedang bisa segera tercapai dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” imbuhnya.

Bupati berharap kepada seluruh camat, SKPD, BUMN dan BUMD agar dapat mensosialisasikan kepada masyarakat terkait program Sumedang Bersih dalam mewujudkan Sumedang Kota Buludru.

“Saya harapkan seluruh camat, SKPD, BUMN dan BUMD dapat menyedikan tempat sampah di masing-masing tempat kerja serta membuat tempat sampah dengan jenis organik dan non organik yang diharapkan sampah bisa terkelola dengan baik dan melengkapi fasilitas kebersihannya sehingga Kota Buludru dapat segera terwujud,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, dilangsungkan penyerahan alat-alat kebersihan dan pendandatanganan fakta integritas oleh kepala sekolah, kepala desa, dan instansi yang secara simbolis kepada Kepala Sekolah SMPN 4 Edeng Sutarya, Kades Nagarawangi Kec. Rancakalong Sukarya, dan Kepala PLN UP3 Sumedang.

Diserahkan pula 5 unit sepeda sampah dan 2 unit motor kepada Pasukan Kuning.selain sapu dan pengki. Pasukan Kuning juga menerima kaos dan bingkisan dari PLN UP3 Sumedang. Di Taman Kota juga turut ditanam pohon Cendana, Kayu Manis, Namnam, Kamboja Bali, dan Huni secara simbolis oleh Bupati beserta unsure Forkopimda. (Abas)

Show More
Back to top button