ODP Meningkat Drastis, Berikut Perkembangan Terkait Wabah Corona di Sumedang
SUMEDANG, eljabar.com — Situasi dan kondisi terkait penyebaran COVID 19 pada tanggal 26 Maret 2020 di Kabupaten Sumedang perlu terus diwaspadai, karena sebagaimana telah diinformasikan sebelumnya jika telah ada satu (1) orang warga dengan KTP Sumedang yang terpapar di Bandung, teridentifikasi positif COVID 19 tanpa menunjukkan gejala dan saat ini yang bersangkutan tengah menjalani isolasi di RSUD Kabupaten Sumedang.
Kepala Dinas Kominfosanditik Kab. Sumedang, Iwa Kuswaeri menjelaskan, bahwa perkembangan lengkapnya sebagai berikut: Positif COVID-19 : 1 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) : 1 orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP): ODP Berisiko yaitu orang yang datang dari wilayah yang terkonfirmasi covid-19 tapi tidak ada gejala sebanyak 1702 orang dan ODP Bergejala yaitu orang yang datang dari wilayah terkonfirmasi Covid-19 dan ada gejala sebanyak 157 orang.
Lonjakan ODP Berisiko terjadi karena teridentifikasi adanya warga di beberapa kecamatan (yang paling banyak Kec. Cisarua, Kec. Cibugel, Kec. Jatinunggal, Kec. Ujungjaya, Kec. Tomo, Kec. Paseh) yang bermata pencaharian di Jakarta (luar kota) pulang kampung.
Saat ini warga masyarakat dimaksud agar melakukan pemantauan secara mandiri dan membatasi interaksi sosial untuk jangka waktu 14 hari ke depan. Apabila ada keluhan diantaranya: demam, batuk, sakit tenggorokan agar berkunjung ke fasilitas kesehatan terdekat.
ODP Bergejala ada penambahan baru sebanyak 30 orang dan selesai pemantauan lima (5) orang, sehingga jumlah yang dipantau adalah 157 orang.
Selanjutnya, seiring dengan hasil deteksi penularan COVID-19 di Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat konferensi persdi Gedung Pakuan, Kota Bandung, (24/3/2020) yang disiarkan Humas Jabar menyampaikan, jika saat ini penularan COVID-19 telah dikelompokkan ke dalam empat kluster.
Kluster pertama, Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jabar di Kabupaten Karawang; Kluster kedua dan ketiga; Seminar di Bogor yang dilaksanakan pada akhir bulan Februari 2020; dan Kluster keempat, Seminar Keagamaan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
“Untuk itu, kami mengimbau kepada warga Kabupaten Sumedang yang kebetulan mengikuti kegiatan-kegiatan atau masuk ke dalam kluster tersebut, agar segera melapor ke Dinas Kesehatan untuk dilakukan tes COVID-19,” jelas Iwa.
Berkaitan dengan terjadinya lonjakan ODP yang terjadi di Kabupaten Sumedang, diimbau kepada seluruh warga Kabupaten Sumedang agar tidak bepergian dulu, terlebihkedaerahendemicCOVID-19.Berikutnya,kamijugamengimbaukepada warga Kabupaten Sumedang yang bermata pencaharian di luar Kabupaten Sumedang seperti Jakarta, agar jangan mudik dulu ke Sumedang karena sumber pandemic di Indonesia itu mayoritas ada di Jakarta. Apabila ada warga yang memaksamudiksebelumdilaksanakanRapidTes,makaakanberpotensisebagai ODP.
Padahariini,PemerintahDaerahbersinergidenganTNI/Polri,BPBD,Damkardan Relawan selama lima hari ke depan akan melaksanakan penyemprotan cairan disinfektan massal di 26 kecamatan, yang menurut jadwal akan selesai pada hari Senintanggal30Maret2020pekandepan.Tentudilaksanakannyapenyemprotan cairan disinfektan ini sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran COVID- 19, dengan harapan warga Sumedang dapat terhindar daripenularannya.
Demikian, selanjutnya kepada segenap warga masyarakat Kabupaten Sumedang agar maklum serta melaksanakan seluruh imbauan dan anjuran dari pemerintah. (Abas)