Amburadul…! Oknum Kepala SDN Dilantik Jadi Korwil?
BANDUNG, eljabar.com – Jika anda pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat sebagai pengawas SD, SMP atau penilik tidak punya koneksi ke atas, jangan harap bisa mendapat kepercayaan dari atasan guna dijadikan kordinator TK, SD, SMPN dan non formal di kecamatan sebagai tugas tambahan.
Pasalnya disdik diduga butuh deuheus deukeut duit (D3) ketimbang prestasi. Bukan tanpa sebab cohtohnya, beberapa waktu oknum kepala SDN kendati bermasalah, namun karena Ketua cabang Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kecamatan tertentu dilantik jadi korwil. Diduga titipan mantan penguasa Kabupaten Bandung.
Belakangan jadi korwil hanya kepercayaan dari Kadisdik DR. H. Juhana, M.MPd melalui surat penugasan (SP) menggunakan sistem astun (asal tunjuk). Patut dipantau supaya keberadaan korwil di kecamatan bermanfaat dan dapat meningkatkan mutu pendidikan, bukan cari kecamatan yang banyak siswanya.
Dikutif dari sumber beberapa waktu lalu mengungkapkan, “(Oknum korwil ini, red) sebelumnya kepala SDN yang juga Ketua cabang PGRI di kecamatan kerjanya amburadul, yakni diduga koruptif. Buktinya saat mendapat paving block terindikasi diganti plesteran adonan semen, lalu mendapat gedung perpustakaan (perpus) dikerjakan pihak ketiga. Namun baru pasang pondasi, oknum pemborong meninggalkan pekerjaannya kemudian pembangunan perpus dilanjutkan oleh oknum PGRI. Pembangunan tidak terwujud dan diduga uangnya dimakan oknum,” ujar sumber.
Lantas, kata sumber lagi, oknum kepala SDN tersebut mendapat bantuan rehah ruang kelas dikerjakan swakelola disinyalir dan disinyalir kusen tak diganti.
Sumber lain AS mengatakan, “Dari sekian banyak bantuan dari pemerintah pusat untuk SDN dan SMPN dijadikan proyek oknum tersebut. Seperti hanya DAK 2019 SMPN 2 Solokanjeruk diduga tidak sesuai rencana anggaran biaya (RAB). Inspektorat Kab. Bandung dan aparat penegak hukum tidak ada suaranya?,” ucap AS, Senin (20/07/2020) kepada eljabar.com. A56