Regional

Kembali Memakan Korban, Lubang Jalan Ruas PPK 4.2 di Mojoagung

JOMBANG, eljabar.comLubang jalan ruas PPK 4.2 Jatim di Desa Tejo, Kec. Mojoagung, Kab. Jombang, kembali memakan korban.

Seorang lelaki yang belum diketahui identitasnya itu, terjungkal, setelah sepeda motor Yamaha Xeon, Nopol W 5940 TW, terperosok di lobang jalan nasional di area Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah IV Provinsi Jatim.

Tak kurang, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim, Anik Masclahah. Menurut Anik, kecelakaan yang terjadi karena infrstruktur jalan yang jelek maka penyelenggara jalan harus bertanggungjawab.

Namun faktanya, kecelakaan tunggal di ruas yang berada di jalur lintas tengah Pulau Jawa itu masih terjadi seolah menafikan peringatan keras yang disampaikan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim, Anik Masclahah.

Bahkan, inspeksi Wakil Gubernur ke sejumlah lokasi kerusakan jalan nasional di Jatim pada awal Januari lalu, menyebutkan bahwa BBPJN Jatim-Bali telah menyiapkan penanganan yang bersifat masif melalui program dan kegiatan tahun anggaran 2021.

Harapan pimpinan msyarakat Jatim tersebut sepertinya harus tertunda. Sebab kejadian kecelakaan tunggal akibat jalan “jeglongan sewu” masih saja terjadi hingga memasuki minggu pertama Februari 2021.

Sejumlah fakta yang saling bertolakbelakang itu mengundang reaksi keras sejumlah elemen masyarakat.

Pendiri Investment and Assets Studies (Invasus), Lukas Jebaru, menilai bahwa perspektif cara berpikir yang berorientasi pada pelayanan publik harus disampaikan terus-menerus.

Menurut hemat Lukas, yang disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi dan inspeksi yang dilakukan Wagub Jatim, sebenarnya dalam kerangka pelayanan publik.

“Dalam hal ini penyelenggara jalan,” kata Lukas.

Jadi, kata Lukas, yang ditunggu sekarang adalah upaya-upaya konkrit penyelenggara jalan melihat fenomena kecelakaan yang diakibatkan oleh lobang jalan.

“Apa respon konkrit yang dilakukan sudah menurunkan kejadian yang fenomena luar biasa itu,” tutur Lukas.

Lebih lanjut pihaknya, kata Lukas, akan mendorong upaya penyelenggaraan jalan yang berorientasi pada pelayanan publik, bukan cuma soal pertumbuhan dan perkembangan jalan semata. ***

Show More
Back to top button