Bupati Hadiri Acara Silaturahmi PGRI Kabupaten Sumedang di Dusun Cipeles
Sumedang, eljabar. Com — Dalam rangka mempererat silaturahmi pengurus bersama anggotanya, Kamis (20/05/2021), PGRI Kabupaten Sumedang menggelar pertemuan di Dusun Cipeles Desa Gunung Manik Kecamatan Tanjungsari.
Silaturahmi tersebut dihadiri Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir beserta Istri Hj Susi Gantini dan dari jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang.
Ketua PGRI Kabupaten Sumedang H Pepen Supendi dalam sambutannya merasa sangat bahagia atas kedatangan Bupati pada acara silaturahmi tersebut seraya mengucapkan selamat atas berbagai raihan prestasi yang ditorehkan Pemerintah Kabupaten Sumedang selama ini.
“Terima kasih atas kedatangan Pak Bupati. Ini merupakan suatu kehormatan dan kebahagian bagi PGRI Kabupaten Sumedang. Selamat atas berbagai torehan prestasi yang telah diraih Pemerintah Kabupaten Sumedang. Semoga semakin maju kedepannya,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Dony dalam sambutannya mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H sembari meminta dimaafkan dari segala kesalahan, kehilafan selama mengemban amanah sebagai Bupati.
“Saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Diiringi doa mudah-mudahan ibadah puasa kita diterima oleh Allah SWT dan kita mendapat predikat manusia yang taqwa sebagaimana tujuan kita puasa yaitu ‘la’allakum tataqun’ taqwa kepada Allah SWT,” ujarnya.
Menurutnya, taqwa bukan hanya diucapkan di lisan tetapi dipraktikkan dalam kehidupan dalam arti mejalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.
“Ciri-ciri ibadah kita diterima yaitu ketika semakin meningkat ketaatan dan semakin meninggalkan kemaksiatan. Kalau kita setahun ke depan semakin meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh SWT dan semakin meninggalkan kemaksiatan berarti puasa kita diterima oleh Allah SWT,” ujarnya.
Ditambahkan Bupati, semoga semua termasuk menjadi manusia yang Minal Aidin wal faizin.
“Minal Aidin ilal Fitrah artinya kembali suci. Wal faizin bil jannah artinya meraih kemenangan dan mendapatkan surga Allah SWT,” katanya.
Oleh karena itu, pertemuan itu dimanfaatkan sebagai momentum saling memaafkan sehingga benar-benar suci dari dosa.
“Yang penting bagaimana mempertahankan kesucian yang sudah didapatkan. Kita jaga kesucian ini untuk bekal di akhirat yang kekal,” ucapnya.







