Regional

Ismail Widadi: Pembangunan 3 Bendungan Akan Mereduksi Banjir di Cirebon Raya

CIREBON, eljabar.com — Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, Ismail Widadi mengatakan pembangunan 3 bendungan di Sumedang dan Kuningan, akan efektif mereduksi masalah banjir yang sering dialami Kabupaten Indramayu dan Cirebon.

Bencana banjir yang terakhir terjadi pada awal tahun 2021 lalu, telah berdampak di lebih dari 20 kecamatan di Indramayu dan 8 kecamatan di Cirebon.

Ismail Widadi menambahkan bahwa penanggulangan banjir yang paling efektif adalah membangun bendungan. Tiga bendungan yang dibangun itu memiliki pengaruh besar untuk meminimalisir terjadinya banjir di Cirebon, Indramayu, Majalengka, Sumedang dan Kuningan.

“Saat ini cuma Bendungan Jatigede yang sudah beroperasi,” kata Ismail melalui aplikasi pesan.

Waduk Jatigede, Ismail menerangkan, hanya mampu mengurangi 1.400 meter kubik per detiknya. Dengan adanya Bendungan Kuningan dan Bendungan Cipanas maka efektifitas untuk mencegah potensi banjir di wilayah-wilayah tersebut akan makin efektif.

“Semoga tahun ini sudah bisa beroperasi, termasuk Bendungan Cipanas,” ujar Ismail.

Bendungan Kuningan diharapkan bisa mengurangi banjir sekitar 260 meter kubik per detik. Sedangkan Bendungan Cipanas bisa mengurangi sekitar 400 meter kubik per detik.

Lebih lanjut, Ismail mengatakan saat ini dari 25 sungai yang berada di wilayah BBWS Cimanuk-Cisanggarung mengalami sedimentasi yang cepat. Hal itu diakibatkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya bangunan di bantaran dan sempadan sungai, tanggul longsor dan pembuangan sampah di sungai.

“Kalau mengandalkan aliran sungai dengan mengeruk dan melebarkannya, itu kalah cepat dengan sedimentasi. Faktor lain sedimentasi adalah di hulu yang gundul,” tuturnya.

Selain bendungan, menurut pendiri dan peneliti Investment and Assets Studie (Invasus), Lukas Jebaru, seharusnya pemerintah daerah memiliki program dan anggaran yang cukup yang dialokasikan untuk mitigasi bencana.

Selama ini, imbuh lelaki yang tinggal di Sumedang ini, pemerintah daerah belum mempunyai grand design penanggulangan bencana.

“Mestinya ada desain penanggulangan bencana yang dikerjakan secara bersama. Termasuk juga program ketahanan air dan ketahanan pangan,” tegas Lukas. (*wn)

Show More
Back to top button