• Home
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Parlemen
  • Regional
  • TNI / POLRI
  • Seni & Budaya
  • Kronik
Monday, September 25, 2023
El Jabar
Advertisement
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Parlemen
  • Regional
  • TNI / POLRI
  • Seni & Budaya
No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Parlemen
  • Regional
  • TNI / POLRI
  • Seni & Budaya
No Result
View All Result
El Jabar
No Result
View All Result
  • Home
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Parlemen
  • Regional
  • TNI / POLRI
  • Seni & Budaya
  • Kronik

Ancaman, Lahan Sawah Semakin Menipis

August 3, 2023
in Adikarya Parlemen, Parlemen

ADHIKARYA PARLEMEN

BANDUNG, elJabar.com – Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, salah satu sumberdaya lahan yang kian menipis dan langka diantaranya adalah lahan sawah. Padahal sawah menjadi sangat penting, karena lahan ini menjadi media tanam padi. Dan padi menjadi salah satu komoditi pertanian terpenting dalam kehidupan manusia.

Namun demikian, kondisi yang kontradiktif terjadi ketika konversi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian seperti permukiman, industri atau fungsi lahan lainnya terjadi secara massif, ketika kelayakan ekonomi menjadi dasar pertimbangan tata guna lahan.

BacaJuga

Pengembangan Kawasan Pesisir dan Karakteristik Masyarakat Lokal

Semangat Green Province Dalam Pengendalian Tataguna Lahan

Alih fungsi lahan ini cukup mengkhawatirkan, sehingga menurut Anggota Komisi 2 DPRD Jawa Barat, H. A. Sopyan, pemerintah perlu untuk mengatur dan melindungi lahan pertanian, khususnya lahan pertanian pangan.

“Karena lahan pertanian yang tidak terlindungi akan rentan untuk beralih fungsi, terutama di wilayah perkotaan, atau kota yang sedang berkembang,” ujar H. Sopyan, kepada elJabar.com.

Pada daerah-daerah seputar perkotaan, ekspansi aktivitas urban sub-urbanisasi merupakan faktor utama terjadi alih fungsi lahan-lahan pertanian ke aktivitas urban.

Sebagian besar magnitude proses alih fungsi lahan berlangsung di kawasan perdesaan, khususnya pada kawasan-kawasan perbatasan kota-desa dan perbatasan kawasan budidaya-nonbudidaya.

Dampak konversi lahan pertanian bukan hanya terhadap hilangnya potensi produksi hasil-hasil pertanian, tetapi juga hilangnya kesempatan kerja, menurunnya ketahanan pangan regional atau nasional dan kualitas lingkungan hidup.

“Bukan hanya hilangnya kesempatan kerja dan hilangnya produksi hasil pertanian saja, tapi juga program ketahan pangan nasional juga akan terancam, karena berkurangnya lahan pertanian, khususnya lahan sawah ini. Ini ancaman serius yang harus segera diantisipasi,” tandasnya.

Hal yang perlu dicermati menurut H. Sopyan, adalah dampak negatif konversi lahan tersebut bersifat permanen, kumulatif, dan progresif. Dan sebagai fungsi pengendali banjir, erosi dan sedimentasi dari hamparan lahan sawah yang dikonversi pada suatu wilayah tidak bisa diganti dengan mencetak dan mengembangkan lahan sawah baru di tempat lain.

Penggantian fungsi-fungsi lingkungan tersebut secara artifisial mungkin saja dapat dilakukan dengan biaya tertentu, yang jika diperhitungkan secara finansial akan berakibat berubah atau berkurangnya kelayakan investasi, yang menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan sawah tersebut menjadi lahan non-pertanian.

Besaran hilangnya potensi hasil padi dan palawija, serta kesempatan kerja akibat konversi lahan sawah bersifat kumulatif dan progresif dengan laju pertumbuhannya seperti pola eksponensial positif.

Terjadi penurunan jumlah luas lahan sawah di Jawa Barat, laju perubahannya cukup signifikan. Padahal sejumlah daerah banyak yang memiliki tingkat produktivitas padi tertinggi se-Jawa Barat.

Dugaan sementara menurut H. Sopyan, bahwa menurunnya produktivitas padi tersebut diakibatkan terkonversinya lahan-lahan produktif di beberapa wilayah. Sedangkan lahan sawah yang masih tersisa merupakan lahan dengan produktivitasnya lebih rendah dari lahan sawah yang terkonversi.

“Akibat dari penurunan luas lahan sawah, tentu saja ini menyebabkan terjadi penurunan rata-rata hasil produktivitas padi sawah gabah kering panen. Dengan semakin menurunnya produktivitas padi dan berkurangnya luas lahan sawah, tentu saja akan mengakibatkan penurunan produksi padi sawah per-tahun,” jelasnya.

Proses konversi lahan sawah menjadi penggunaan lahan non-pertanian seperti pemukiman dan industry, merupakan kondisi yang sulit dihindari sebagai akibat dari pertambahan jumlah penduduk dan pertumbuhan sektor ekonomi yang pesat.

Ketersediaan lahan yang terbatas, sementara permintaan terhadap lahan terus meningkat. Ini menuntut pilihan dan realokasi penggunaan lahan ke arah yang secara ekonomis paling menguntungkan.

Permasalahan lahan pertanian khususnya lahan sawah, biasanya memang terjadi dengan ditandai oleh tingginya alih fungsi atau berkurangnya lahan sawah.

“Dengan demikian, perlu dikaji dan diuraikan pola konversi lahan sawah untuk membangun strategi perlindungan lahan agar terbangun sistem yang efektif untuk membina, mengendalikan, dan mengawasi lahan sawah,” pungkasnya. (muis)

Tags: A. Sopyandapil SukabumiDPRD Jawa BaratFraksi Gerindra
ShareTweetShare

BeritaTerkait

.  Dilanda Kekeringan, Ribuan Hektar Sawah di Indramayu Terancam Puso

Pengembangan Kawasan Pesisir dan Karakteristik Masyarakat Lokal

September 25, 2023
0

ADIKARYA PARLEMEN BANDUNG, elJabar.com -- Banyak faktor persoalan yang menyebabkan tidak optimal dan berkelanjutan dalam pengelolaan wilayah pesisir dan lautan....

Pengendalian Tataguna Lahan dan Semangat Green Province

Semangat Green Province Dalam Pengendalian Tataguna Lahan

September 24, 2023
0

ADHIKARYA PARLEMEN BANDUNG, elJabar.com -- Jawa Barat telah mengalami pertumbuhan kawasan permukiman hampir sebesar 110%. Hal tersebut terjadi seiring dengan...

Komisi III DPRD  Jawa Barat Meminta Pemprov Untuk Memprioritaskan Program Yang Mendorong Peningkatan PAD

Komisi III DPRD Jawa Barat Meminta Pemprov Untuk Memprioritaskan Program Yang Mendorong Peningkatan PAD

September 23, 2023
0

Kota Bandung,eljabar.com  - Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat meminta berbagai program terobosan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat lebih di...

Optimalisasi Potensi Pembangunan Wilayah di Kab. Indramayu

Pembangunan Infrastruktur Jalan Jangan Asal

September 23, 2023
0

ADIKARYA PARLEMEN BANDUNG, elJabar.com – Bila dilihat dari sisi kualitas kemantapan jalan Jawa Barat memang sudah terbilang bagus. Namun itu...

Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Meminta Pencemaran Air Sungai Cilamaya Segera Diminimalisasi

Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Meminta Pencemaran Air Sungai Cilamaya Segera Diminimalisasi

September 22, 2023
0

Kabupaten Karawang,eljabar.com -- Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Tetep Abdulatip meminta pencemaran air di aliran sungai Cilamaya Kabupaten...

No Result
View All Result

Pengumuman DCS Pileg Kabupaten Sumedang

 

Pengumuman DCS Pileg Kabupaten Sumedang _lampiran

El Jabar

ALAMAT REDAKSI :
Jl. Babakan Jati I No. 45 B
Batununggal Bandung 40275
Telpon : 081398877366, 08986865699

Copyright 2022 Eljabar.com.

No Result
View All Result
  • Home
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Parlemen
  • Regional
  • TNI / POLRI
  • Seni & Budaya
  • Kronik

© 2022 Eljabar.com - Portal Berita Terupdate & Terpercaya..