Pemerintahan

Bangun Potensi Unggulan Sumedang, Pemkab Butuh 200 Miliar…!

SUMEDANG, eljabar.com — Dengan didampingi oleh Wakil Bupati H. Erwan Setiawan, Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir bersama anggota DPRD dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang melakukan roadshow ke beberapa daerah di wilayah Sumedang bagian Barat, Rabu 4 September 2019.

Lokasi tujuan roadshow meliputi Kawasan Sains Tekhnologi (KST) Unpad Jatinangor, Kawasan Smart farming Ubi Cilembu Pamuliha, Kampung Ciherang Tanjungsari, lahan persiapan untuk Geo Theater di Rancakalong, dan Taman Hutan Raya Gunung Kunci.

Selain untuk mengecek pelaksanaan pembangunan infrastruktur di daerah yang sudah mulai dikerjakan, kunjungan kerja juga difokuskan untuk melihat lebih dekat berbagai potensi unggulan yang ada di Kabupaten Sumedang.

Dengan hadirnya anggota DPRD bersama Bupati di lapangan diharapkan kebijakan yang akan diambil mendapat dukungan dari unsur legislatif yang pada intinya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Diharapkan pula, dengan kunjungan kerja tersebut segala aspirasi yang disampaikan warga dapat langsung sampai ke Anggota DPRD.

Hampir di semua tempat tujuan yang dihadiri warga, Bupati dan rombongan disambut antusias. Mereka berebut untuk berjabatan tangan dan berswafoto bersama Bupati dan Wakil Bupati. Tentunya kesempatan bertemu warga itu dimanfaatkan Bupati untuk bercengkrama terutama terkait dengan kebutuhan masyarakat.

Mengawali kunjungan, rombongan Bupati berkunjung ke Kawasan Sains Teknologi (KST) Unpad Sumedang. Di sana Bupati diterima oleh Diana Sri selaku pengurus KST Unpad sekaligus Ketua Pusat Inkubasi Bisnis Unpad (Oorange Unpad) sekaligus beserta jajaran.

Menurut Bupati H. Dony Ahmad Munir, KST Unpad dipandang sangatlah penting dalam pengembangan wilayah Kabupaten Sumedang. “Setelah dilaksanakan MoU dengan Unpad, diharapkan ada perhatian khusus untuk membantu Kabupaten Sumedang dalam mencapai sasaran dan tujuan mewujudkan berbagai Visi Misi Sumedang Simpati,” ujarnya.

Kepala Divisi Inkubasi Bisnis dan Operasi KST Diana Sari menyampaikan, salah satu bentuk kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang adalah KKN Tematik Kewirausahaan yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. “Alhamdulillah dihasilkan 53 Kelompok Usaha di desa-desa lokasi KKN. Mudah-mudahan bisa berkelanjutan,” katanya.

Pihaknya juga telah mengirimkan 10 produk unggulan asal Sumedang sebagai nominator penerima program akselerasi dan pembinaan dari Mandiri Capital Indonesia. “Dari sepuluh terbaik yang diajukan, akhirnya didapatkan oleh Desa Kutamandiri Tanjungsari yang mengkreasikan makanan dari Ubi Cilembu,” tuturnya.

Lokasi kedua roadshow adalah kawasan Smart Farming Ubi Cilembu yang berada di Dusun Sawahlega Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan Rabu, (04/09). Rombongan diterima oleh Camat Pamulihan, Tri Hari Santosa beserta Ketua Kelompok Tani Sawahlega, Endang.

Di lokasi tersebut, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan beserta rombongan meninjau langsung lahan yang dijadikan percontohan penggunaan metode Smart Farming dalam membudidayakan Ubi Cilembu sekaligus akan menjadi kawasan agrowisata.

Dalam ekspose yang disampaikan perwakilan kelompok Tani Sawahlega Bandi disebutkan, lahan tersebut terdiri atas 3,5 hektare yang diujicobakan menggunakan pupuk organik dan 2 Hektare menggunakan pupuk anorganik.

Dalam praktiknya, di tengah-tengah lahan tanaman disimpan alat penguji tanah dan cuaca yang terhubung dengan smartphone. “Hasil analisa alat tersebut akan tampil dalam aplikasi smartphone berupa rekomendasi kepada para petani dalam pengelolaan lahan seperti pengaturan air, kelembaban tanah, ancaman hama, pemupukan, dan lainnya,” ungkapnya.

Selanjutnya, kata Bandi, untuk pengendalian hama, pestisida disemprotkan dengan drone sekaligus untuk pemetaan lahan. “Penerapan teknologi ini adalah hasil kerja sama dengan Pemkab Sumedang dengan Unpad dengan memberdayakan petani setempat. Pihak Salim Grup akan turut membantu dalam proses pemasarannya. Sedangkan permodalan bekerjasama dengan perbankan,” ungkapnya.

Bupati menyayangkan masih banyak orang yang belum tahu bahwa Ubi Cilembu berasal dari Sumedang padahal indikasi geografisnya Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)nya sudah terdaftar atas nama Desa Cilembu.

“Sebagian besar penkkmat Ubi Cilembu, khususnya di kota-kota besar menyanhka Ubi Cilembu ini dari Puncak Bogor. Dengan metode Smart Farming dan Pengembangan Kawasan Agrowisata Cilembu diharapkan agar lebih mengenalkan Cilembu sebagai produsen ubi tersebut,” kata bupati.

Pada kesempatan tersebut, Bupati berkesempatan meninjau pengerjaan ruas Jalan Gudang – Cijambu Tanjungsari sejauh 9,2 Km dengan anggaran Rp. 9 miliar setelah sebelumya meninjau ruas Jalan Tol Cisumdawu di Pamulihan dan Rancakalong. “Selain diharapkan dapat menunjang arus transportasi orang dan barang, juga turut memperlebar akses ke kawasan wisata Kampung Ciherang,” kata Bupati

Bupati juga berpesan kepada pengawas dan konsultan agar melaksanakan pekerjaan dengan baik dan hasil yang memuaskan sehingga hasil dari pekerjaan bisa dinikmati oleh masyarakat.

Selanjutnya rombongan roadshow menuju wana wisata Kampung Ciherang dan diterima oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Perhutani.

Selain Kampung Ciherang, lanjut Bupati, masih terdapat sebelas destinasi wisata lainnya di Sumedang yang berpotensi untuk dikembangkan seperti di wilayah Jatigede terdapat Tanjung Duriat dan Puncak Damar.

Saat Bupati beserta jajaran menikmati sajian kopi khas Sumedang Bupati menyatakan bahwa kopi memiliki carry value untuk pengembangan produk unggulan di Sumedang. “Ke depan kita akan kerjasama dengan lembaga-lembaga pemberdayaan perekonomian untuk mengembangkan produk kopi kita,” ucapnya.

Dari Kecamatan Tanjungsari H. Dony Ahmad Munir beserta rombongan tiba di kawasan yang akan menjadi Geotheater di Desa Sukamaju Kecamatan Rancakalong.

Di sana Bupati menyimak ekspose yang disampaikan Kadis Perkim dan Pertanahan Kabupaten Sumedang Gungun Ahmad Nugraha terkait dengan rencana pembangunan Geotheater yang akan dibiayai oleh Pemprov Jabar.

Rencananya akan dibangun Galeri Sejarah Sumedang, Galeri Batik Sumedang, Taman Budaya, Galeri Kesenian musik dan tari, kuliner makanan dan Kopi, enara pandang, pusat pelatihan, workshop batik smd, kantor pengelola, sekretariat budaya, tempat teater, dan lain lain.

Kadis Gungun mengatakan, Kabupaten Sumedang sebagai salah satu kabupaten yang mendapat bantuan dari Pemprov Jabar pada kegiatan di bidang kebudayaan. “Ini merupakan kehormatan bagi Kabupaten Sumedang karena tidak semua daerah mendapatkan program ini,” ucapnya.

Ia pun mengungkapkan, proses pemilihan lokasi untuk Geotheater bukan hal yang mudah. Dari berbagai lokasi yang disampaikan akhirnya terpilih lokasi yang meliputi tiga desa yaitu Desa Sukamaju, Desa Sukahayu dan Desa Pamekaran. “Insyaallah akan dibangun Pusat Budaya di atas lahan sekitar 11,6 hektare. Untuk pertama pada 2019 akan dibangun 1,5 hektare untuk gedung serba guna dengan dana sekitar Rp. 5 miliar dan tahun 2020 akan dibangun tahap ke 2 dengan dana sekitar Rp. 26 miliar,” ungkapnya.

Bupati menyampaikan, bangunan Pusat Budaya (Geotheater) tersebut akan menjadi destinasi wisata unggulan di exit tol ke-2, yaitu di Citali serta akan dibuat rambu-rambu di pinggir jalan Tol menuju ke tempat wisata sehingga diharapkan akan menggerakkan wisata di Kabupaten Sumedang. “Nantinya akan digelar festival budaya yang sifatnya teragendakan secara rutin dan akan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi,” ucapnya.

Bupati berharap Geotheater bisa menjadi wisata unggulan di Kabupaten Sumedang sehingga mampu menggerakkan wisata di Kabupaten Sumedang yang akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat Kabupaten Sumedang.

“Saya harapkan pembangunan Geotheater ini dilaksanakan dengan baik dan memiliki manajemen yang baik. Ke depan ruas jalan menuju ke tempat wisata diperluas sehingga bisa dilewati bus,” tuturnya.

Kepada pejabat yang mendampinginya, Bupati meminta untuk mencatat kebutuhan masyarakat yang telah disampaikan di setiap lokasi kunjungan. “Seperti di Cilembu yang akan menjadi Kawasan agrowisata, kita inginkan fasilitasnya dibenahi. Mulai dari irigasi, infrastruktur jalan, sarana pertanian dan lainnya,” kata Bupati.

Mengakhiri roadshow, rombongan mengunjungi Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Kunci.

Wakil Bupati Sumedang, H. Erwan Setiawan yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, Tahura akan dijadikan objek wisata yang lebih menarik lagi dengan dikerjasamakan dengan investor dari Singapura. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dan sinegritas untuk merealisasikannya.

“Mudah-mudahan ini tidak sebatas wacana tetapi harus menjadi rencana yang diwujudkan sehingga hingga memberikan nilai positif bagi kemajuan Sumedang,” kata Wabup.

Setelah konsepnya benar-benar matang, Wabup pun akan ekspose di hadapan DPRD untuk mendapatkan persetujuan.

“Kami juga akan tempuh konsep-konsep yang matang dan nanti akan melibatkan para anggota DPRD untuk persetujuan. Anggaran awal yang diperlukan sekitar Rp. 200 miliar,” kata Erwan.

Ketua Sementara DPRD Atang Setiawan menyarankan agar proses pengembangan Tahura Gunung Kunci turut mempertimbangkan lingkungan di sekitarnya. “Hutan ini di bawahnya adalah pemukiman. Harap ini disikapi. Jangan sampai imbas dari rencana ini terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Ia meminta agar proses kerja sama yang akan dijalin dengan pihak ketiga tersebut harus ada kalkulasinya. “Nanti DPRD harus berkewajiban apa degan pembangunan ini. Karena ini bekerja sama murni dgn swasta, jadi tolong beri kami gambaran, hingga jelas apa yang harus kami siapkan,” katanya. (Abas)

Show More
Back to top button