BANDUNG, eljabar.com – Sebagai bentuk rasa syukur atas selesainya pengerukan sedimen di sungai Citepus dalam rangka menormalisasi sungai serta rampungnya akses jalan penghubung wilayah, warga di RW 07, 08 dan 11 di wilayah Desa Citepus Kecamatan Dayeukolot menggelar Mancing Bersama Satgas Citarum Harum.
Wujud rasa syukur ini dinyatakan dalam do’a bersama warga dan Satgas Sektor 21 Subsektor 06 Citepus dengan menggelar ‘Mancing Bersama Gratis’ di sepanjang sungai Citepus dimeriahkan Goup Musik Etnik Langlang Jagad pimpinan Abah Angin RW 07, Minggu (27/10/2019).
Sebagai wujud rasa syukur ini, warga dari 3 RW tersebut menyiapkan 4 kwintal ikan lele dan 1 kwintal ikan patin dengan dana swadaya masyarakat didukung bantuan dari 5 perusahaan yang ada di wilayah Subsektor 06 Citepus, yakni PT BSTM, Artostex, PT AML Maorucci dan PT Ceress.
Penebaran ikan Lele dan ikan Patin dilakukan oleh 3 Ketua RW bersama Pasi Min Log Sektor 21 Letda Saniyo yang hadir mewakili Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat serta Satgas Citepus Peltu Edy Purwanto dan seluruh jajaran Subsektor 06.
Warga pada kesempatan itu menyampaikan rasa terima kasih kepada Satgas Sektor 21 khususnya Subsektor 06 Citepus dengan dilaksanakannya pengerukan sedimentasi dan dibuatnya jalan yang kini sudah bisa dilalui kendaraan roda 4.
Letda Saniyo mengharapkan setelah pengerukan sungai ini warga tidak lagi akan terlanda banjir. ”Bertahun-tahun warga sering kebanjiran akibat pendangkalan sungai. Selain itu juga sempitnya jalan terhubung di 2 RW kini sudah bisa masuknya mobil,” harapnya.
Rahman selaku Ketua RW 07 Desa Cangkuang Wetan, menyatakan rasa terima kasihnya kepada Satgas Sektor 21 Subsektor 06 yang telah melakukan pembenahan jalan maupun pengerukan sungai.
“Jika hanya kami warga 3 RW saja yang mengeruk sedimen sungai dan membuat jalan jadi lebih lebar hingga bisa dilalui mobil, tidak mungkin dapat terwujud. Ini juga berkat inisiatif Satgas dibantu warga. Satgaslah yang menjadi ujung tombaknya”, ucap Rahman
Sementara, Ketua RW 11 Usman Rusmana mengemukakan, sudah 30 tahun sungai ini tidak pernah dikeruk dan sudah bertahun-tahun penduduk setiap musim hujan selalu kebanjiran.
Tetapi, kata Ketua RW 11, dalam tempo 2 bulan pengerukan sungai sedalam 2,5 meter sudah beres dan warga memiliki harapan daerahnya tidak akan lagi dilanda banjir. **