KBB, eljabar.com — Sejak digulirkannya program Citarum Harum pada Februari 2018 oleh pemerintah pusat, kondisi Sungai Citarum kini sudah mulai membaik. Sungai Citarum yang dulu menyandang predikat sungai paling tercemar di dunia, kini mulai tertangani.
Dalam pelaksanaan program Citarum Harum ini, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 15/2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.
Selama penanganan Sungai Citarum, pemerintah menerjunkan personel TNI untuk membenahi kondisi sungai melalui Satuan Tugas Citarum Harum yang juga turut melibatkan para pemangku kebijakan di pusat, provinsi, kota/kabupaten yang dilintasi Sungai Citarum.
Penanganan Sungai Citarum tidak hanya difokuskan di aliran utama Sungai Citarum, melainkan juga dengan anak-anak Sungai Citarum mulai dari hulu hingga hilir Sungai Citarum. Setidaknya ada 22 sektor yang dibentuk dalam program Citarum Harum ini dengan menerjunkan 1.700 personel TNI untuk menjaga dan mengawasi Sungai Citarum.
Telah banyak yang dilakukan satgas untuk merubah prilaku masyarakat umumnya agar tergerak hatinya membantu Sungai Citarum ini untuk kembali bersih, terutama sosialisasi atau memberikan pemahaman kepada masyarakat ataupun pengusaha guna membantu terlaksananya program tersebut.
Sosialisasi program Citarum Harum oleh Satgas Citarum Sektor 11 yang digelar di Balai desa Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (20/06/2019), mendapat respon positif dari masyarakat dan perangkat di tiga desa yang ada di Kecamatan Cipatat.
Hal itu terlihat dari tingginya antusias warga dan perangkat desa mulai dari tingkat RT, RW yang datang menghadiri acara sosialisasi yang diselenggarakan Satgas Sektor 11 dan dihadiri Camat Cipatat, Kepala Desa Cipatat, Danramil Cipatat, Kapolsek Cipatat, serta penyuluh kesehatan sebagai narasumber dalam kegiatan ini.
Pada kesempatan sosialisasi ini, Dansektor 11 Kolonel CAJ Firman Aidil memaparkan kondisi yang terjadi di Sungai Citarum dengan segala permasalahan dan pencemarannya secara umum, serta memaparkan rencana aksi yang akan diterapkan khususnya di Sektor 11 yang mencakup 9 wilayah di 8 desa (desa mandalasari-Cipatat, desa Cipatat Cipatat, desa Sarimukti-Cipatat, desa Kertasari-Haurwangi, desa Haurwangi-Haurwangi, desa Kertamukti-Cipatat, kampung Sumur Bandung-Cipatat, Cinangsi desa Kertamukti-Haurwangi, Leweng Malang Kertamukti-Haurwangi). 2 Kecamatan (Kecamatan Cipatat dan Haurwangi, yang berada di 2 Kabupaten yakni Cianjur dan Bandung Barat.
Dikatakan Dansektor 11 Kol CAJ Firman Aidil bahwa secara umum sosialisasi ini dilakukan supaya masyarakat tahu program citarum harum, dan menyampaikan rencana aksi sektor 11 dalam menanggulangi permasalahan lingkungan khususnya wilayah DAS Citarum dan anak sungai yang ada di wilayah kerja sektor 11.
“Ada empat program khusus yang menjadi prioritas sektor 11, yang pertama mengurangi lah kritis, yang kedua air lindih sampah TPA Sarimukti, ketiga pengadaan irigasi yang disebabkan hulu nya di sumur bandung mengalami berbagai penyempitan aliran dan kebocoran jalur sehingga berdampak di desa kertamukti dan sarimukti, dan keempat pencemaran tumbuhan eceng gondok yang menutup aliran sungai sepanjang 3 kilometer dengan lebar mencapai 200 meter,” terangnya.
Camat Cipatat Iyep T.R menyampaikan meski ini sosialisasi pertama kali di wilayahnya, namun masyarakat sudah sangat antusias dengan keberadaan satgas citarum sektor 11 yang dipimpin oleh Dansektor 11 Kol CAJ Firman Aidil. Semoga dapat memberikan dampak yang lebih positif bagi warga.
“Memang untuk di wilayah kami baru pertama kali dilaksanakan sosialisasi citarum harum, tapi yang jelas masyarakat sangat antusias dengan program ini apalagi ditunjang oleh kegiatan yang akan dilakukan satgas sektor 11 yang dipimpin oleh pak kolonel Firman Aidil,” ujarnya.
“Mudah mudahan bisa memberikan dampak yang lebih positif, sehingga nanti masyarakat bukan hanya didorong, tapi akan menjadi kebutuhan dan kebiasaan dalam diri (masyarakat) untuk melaksanakan kebersihan tersebut,” harapnya.
Sementara, Cintana Kastiani Putri selaku penyuluh kesehatan dari Puskesmas Rajamandala mengatakan bahwa sudah saatnya anak muda ikut bergerak dalam mendukung kebersihan di lingkungannya.