Sumedang,eljabar.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang menggelar Gladi Posko dan Lapangan di Markas Kodim 0610/Sumedang, Selasa (32/10/2023).
Kegiatan terselenggara atas kerjasama antara Pemda dengan Kodim 0610 dan Polres Sumedang tersebut dilaksanakan untuk Bulan Pengurangan Risiko Bencana serta pencegahan dan Kesiapsiagaan bencana di wilayah Kabupaten Sumedang.
Kalak BPBD Atang Sutarno menyampaikan, kegiatan ini diikuti 110 orang peserta yang terdiri dari unsur BPBD, Damkar, PSC 119, Basarnas, Orari, Rapi, dan para Relawan Tanggap Bencana. Tujuannya untuk menyatukan visi misi, membangun sinergitas serta sinkronisasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas penanggulangan bencana.
“Gladi posko di Markas Kodim. Khusus gladi lapangan banjir dan longsor kami melakukan praktek teknis mengenai kajadian lapangan di Citengah dan gladi water rescue di Jatigede,” jelasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman menyebutkan, Sumedang merupakan salah satu kabupaten rawan bencana terutama memasuki penghujan yang berpotensi bencana banjir dan tanah longsor. Langkah paling baik dalam mitigasi bencana dapat diikhtiarkan melalui langkah promotif dan preventif banjir dan langsor salah satunya penghijauan, desa tangguh bencana serta dengan memanfaatkan nilai nilai budaya kearifan lokal.
“Nanti didesign penghijaun di kawasan rawan longsor dan banjir antara lain di kawasan Jatigede,
Cadas Pangeran melibatkan semua komponen. Jadi awal musim penghujan dimulai dengan penghijauan,” ujarnya.
Ia berharap, melalui pelatihan ini para peserta punya kesadaran untuk mencegah bencana melalui upaya promotif preventif sesuai SOP yang jelas sehingga tidak terjadi tumpang tindih pelaksanaan tugas.
“Untuk penanganan bencana ada SOP-nya. Jangan sampai menangulani bencaan malah menyulut bencana susulan. Harus tahu SOP dan harus digladi makanya dikenal gladi posko dan lapangan sebagai sinkronisasi sesuai tufoksinya,” kata Herman. (*)