Budidaya Ikan Berbasis AI, Wabup Sumedang Mengapresiasi

SUMEDANG, elJabar.com — Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila S.H., M.Kn mengapresiasi penemuan alat pendeteksi budidaya ikan berbasis Artificial Intelligence (AI) yang dikembangkan oleh Universitas Widyatama Bandung yang bekerja sama dengan Universitas INTI International Malaysia dan Pemerintah Kabupaten Sumedang.
Terobosan tersebut sebagai bentuk implementasi konsep Living Lab yang menjadi program Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) dimana Desa Cileles Kecamatan Jatinangor menjadi desa pertama yang menggunakan alat tersebut.
Fajar Aldila dalam kesempatannya mengapresiasi teknologi tersebut yang berguna untuk memantau kualitas air di kolam ikan.
“Nanti bisa dilihat hasilnya di bulan Agustus (2025) apakah akan berbeda Lele yang hasilnya dari air yang biasa dan air yang menggunakan teknologi inovasi AI. Karena kadar pH airnya sudah diatur secara digital,” ucap Fajar, di Cileles Jatinangor, Selasa (8/7/2025).
Wabup berharap para petani ikan diberikan pembekalan dalam penggunaan teknologi tersebut berikut solusi jika ada permasalahan di lapangan terkait alat tersebut.
“Nanti dari (Universitas) Widyatama harus secara komprehensif, Pak Rektor. Takutnya nanti ada masalah-masalah di depannya. Karena namanya alat digital, ada malfunction dan lainnya. Mitigasi resikonya seperti apa. Jangan sampai nanti kita sudah melakukan implementasinya kepada masyarakat, namun masyarakat masih banyak yang kurang paham terkait perawatannya,” ucapnya.
Wabup menyebutkan, Pemda Sumedang membuka selebar-lebarnya terjadinya kolaborasi antara Universitas Widyatama dengan Kabupaten Sumedang.
“Kami sanggup untuk menyiapkan anggarannya. Khususnya ini untuk kemajuan petani dan peternak di Kabupaten Sumedang,” katanya.
Wabup mengharapkan pilot project pendeteksi budidaya ikan berbasis Artificial Intelligence (AI) tersebut bisa diterapkan oleh petani ikan di Kabupaten Sumedang.
“Kalau sudah ada alat seperti ini, khususnya kadar air yang menyebabkan kematian Lele bisa dihilangkan. Otomatis produksi akan meningkat dengan sendiri,” ujarnya.
Menurutnya, Living Lab Widyatama di Desa Cileles Jatinangor selaras dengan program Jatinangor Smart City of Knowledge.
“Ini kolaborasi yang cocok, khususnya dibagian digital untuk pertanian dan peternakan. Jadi kami akan sangat mendukung,” katanya.
Rektor Universitas Widyatama Prof. Dr. H Dadang Suganda, M.Hum menyebutkan, dirinya sengaja mengundang Wakil Bupati Sumedang M Fajar Aldila S.H., M.Kn dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wil. IV Dr. Lukman, S.T, M.Hum. untuk meninjau langsung kegiatan Living Lab Universitas Widyatama.
“Tujuannya supaya bisa meninjau langsung apa yang kami lakukan. Kebetulan kami membangun, menciptakan Living Lab Widyatama dengan kontennya membuat Alat Pendeteksi Budidaya Ikan Lele Berbasis AI. Kami juga akan mengarahkan kepada ekonomi sirkuler. Kemudian juga akan menciptakan UMKM berbasis produk kami,” ucapnya.
Prof Dadang mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sumedang sangat mendukung Living Lab proyek percontohan dan peran produk yang berdampak kepada masyarakat.
“Pak wabup bahkan memberi semacam prospek pada kami. Kalau produk ini bagus dan bisa digunakan diseluruh Kabupaten Sumedang, Pak Wabup akan memberikan apresiasi dan memanfaatkannya. Ini sangat menggembirakan kami,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala LLDIKTI WIL. IV Dr. Lukman, S.T, M.Hum. meyebutkan, sesuai arahan Mendiktisaintek, hadirnya kampus harus berdampak kepada masyarakat.
“Saya datang langsung ke sini meninjau Living Lab di sini. Apakah alat ini bisa digunakan atau tidak. Kalau siap digunakan, kita akan membantu. Minimal kita gunakan di Jawa Barat dan Banten. Dan bisa diimplementasikan di masyarakat kita, ujung-ujungnya berdampak kepada ekonomi,” ucapnya. (fad/hum)







