Bupati Dony Ahmad Munir Lauching SAKE SABUK dan Perpustakaan Digital Sumedang
Sumedang,eljabar.com — Sake Sabuk (Satu Kecamatan Satu Buku) adalah sebuah gagasan atau inovasi dari Taman Bacaan Panti Baca Ceria bekerja sama dengan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sumedang untuk mengangkat potensi yang ada di Kabupaten Sumedang dalam bentuk buku cerita bergambar.
Hal tersebut terungkap pada acara Lauching SAKE SABUK dan Perpustakaan Digital Sumedang oleh Bupati Dony Ahmad Munir secara virtual dari Gedung Negara, Senin (23/8/2021).
Lauching diikuti lebih dari 300 lebih partisipan meliputi para Camat, pengelola perpustakaan, guru SD dan SMP, pimpinan pondok pesantren, pegiat literasi, forum Taman Bacaan dan masyarakat umum lainnya.
“Sake Sabuk diperuntukkan untuk anak-anak di Kabupaten Sumedang agar lebih mengenal Sumedang sejak dini dalam rangka meningkatkan budaya kegemaran membaca dan indeks literasi Kabupaten Sumedang,” ujar Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Dikdik Sadikin dalam laporannya.
Dikatakan Dikdik, buku telah diterbitkan dalam buku cetak maupun elektronik.
“Untuk buku cetak kami simpan di layanan perpustakaan sebagai koleksi kekhasan daerah dan untuk buku elektroniknya telah terbit di ISumedang,” ujarnya.
Ia juga menerangkan, ISumedang sendiri merupakan aplikasi perpustakaan digital berbasis media sosial yang dilengkapi dengan e-Reader untuk membaca e-Book.
“Dilengkapi pula dengan fitur-fitur media sosial sehingga dapat terhubung dan berinteraksi dengan pengguna yang lain. Untuk mendapatkannya bisa download di Play Store,” terangnya.
Ia menambahkan, kehadiran perpustakaan digital ISumedang diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan layanan perpustakaan yang dapat diakses masyarakat secara terbuka.
“Tujuannya adalah meningkatkan wawasan dan kreatifitas masyarakat, mengembangkan koleksi bahan pustaka konten lokal dan mendekatkan masyarakat dengan buku,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Dony usai meluncurkan Sake Sabuk dan ISumedang mengatakan, Sake Sabuk yang digagas Dinas Arsip dan Perpustakaan bekerja sama dengan Panti Baca Ceria di bawah Pimpinan Kang Epul.
“Buku ini mengetengahkan seni, budaya, sejarah, potensi wisata unggulan, dan kuliner yang ada ditiap kecamatan. Buku yang sangat menarik, renyah dan enak dibaca karena dikemas sangat bagus dan apik,” ucapnya.
Menurutnya, para penulis melakukan observasi, riset dan hadir di lokasi-lokasi yang menjadi tema dalam buku tersebut sehingga menjiwai dalam penulisannya.
“Bukunya dikemas dalam ceritab yang singkat. Ada tokoh Aki dan Ujang yang menceritakan berbagai potensi unggulan dan tempat sejarah yang ada di Kabupaten Sumedang,” katanya.
Bupati mengharapkan agar masyarakat dapat membaca buku tersebut, terutama di kalangan siswa-siswi sekolah.
“Gak usah membeli. Bisa unduh saja Pustaka Digital ISumedang di Playstore. Nanti bisa baca-baca buku ini di ISumedang,” ucapnya.
Ia juga meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Arsip dan para guru untuk menjadikan Sake Sabuk sebagai media pembelajaran di sekolah.
“Ini bisa menjadi pembelajaran di sekolahnya sehingga dibaca anak-anak. Saya minta ini juga diviralkan sehingga orang akan tahu akan potensi keunggulan Sumedang, sejarahnya, budaya, tempat wisata dan kulinernya,” katanya.