Bupati Sumedang Tetapkan Desa Linggajaya Sebagai Kampung Tohaga Lodaya

SUMEDANG, eljabar.com — Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir meninjau Desa Linggajaya Kecamatan Cisitu yang ditetapkan sebagai Kampung Tohaga Lodaya.
Pada peninjauan tersebut, juga diserahkan bantuan 100 ribu ekor benih ikan dan 1,6 Ton beras dari Polres Sumedang untuk 325 KK orang terkena dampak (OTD) Waduk Jatigede di Desa Linggajaya, Rabu (17/06/2020).
Benih ikan secara langsung ditebar oleh Bupati beserta unsur Forkopimda di kolam warga. Bupati berkesempatan menyemprot hama di sawah milik kelompok tani, meninjau lumbung pangan masyarakat Poktan Linggajaya, Dapur umum Gasibu (Gerakan Nasi Bungkus), Ternak Sapi dan Kambing Lingga Mukti, Rumah Isolasi, Kelompok Perajin Makanan Opak Ranginang dan terakhir ke Perajin Perahu Kayu.
Bupati setelah meninjau para pengrajin mengatakan, Kampung Tohaga adalah sebuah gagasan dari Kapolres dalam rangka membentuk sebuah kampung yang tangguh dalam menghadapi berbagai masalah yang ada, terutama dampak Covid-19.
“Kampung ini tangguh dalam berbagai bidang, baik bidang sosial, ekonomi, budaya, maupun kesehatan. Terutama ekonomi, terkhusus ketika menghadapi Covid ini kampung ini betul-betul siap menghadapinya. Dari sisi kesehatannya bagaimana disiapkan ruang isolasinya, bagaimana masyarakat bisa menjalankan protokol kesehatan,” ucapnya
Ia menambahkan, dari sisi ekonomi di kampung tersebut tersedia lumbung padi, perikanan, ternak domba dan ternak sapi.
“Jadi ada ketahanan pangan di kampung ini. Lumbung padi luar biasa ini sudah sejak lama, bahkan kasnya sudah mencapai Rp. 100 juta. Kampung ini siap menghadapi berbagai kondisi yang ada dan bisa memenuhi kebutuhanya dari hasil olahan masyarakat sendiri, proteinnya tadi ada ternak sapi dan kambing, dan makanan ringannya ada,” ujarnya
Menurutnya, kampung tersebut tepat untuk menjadi sebuah Kampung Tangguh dan bisa jadi percontohan bagi desa-desa lainnnya.
“Jadi inilah contoh Kampung Tangguh. Kalau mau membuat seperti itu, beberapa unsur harus terpenuhi seperti di sini ada lumbungnya, ada persediaan pangan,” tukasnya.
Bupati juga mengapresiasi salah satu warga OTD Jatigede yang dengan kemampuan dan kreatifitasnya bisa membuat perahu layak jual walaupun secara otodidak.
Apresiasi tersebut diwujudkan dengan dipesannya satu unit perahu untuk digunakan di Empang Gedung Negara.
“Kebetulan di belakang (Gedung Negara) ada empang, jadi saya pesan perahu untuk digunakan di empang,” ungkapnya.
Ia mengharapkan ke depannya produksi perahu bisa menjadi lebih baik lagi dan meningkat omset penjualannya.
“Terutama ada peningkatan kualitas dengan cara diberi pelatihan lagi dan benchmark dengan ahli-ahli perahu dan harus ada standar nasionalnya. Karena ini ada standar nasional SNI- nya,” harapnya.
Ia juga berjanji akan menghubungkan dengan perindustrian sehingga potensi yang sudah ada tersebut bisa dikembangkan lagi lebih luas.
“Peran pemerintah memediasi dan mengintermediasi para pelaku usaha supaya bisa meningkat lagi kualitasnya dan kuantitasnya. Tapi harus memenuhi standar untuk bisa beroperasi dengan mengedepankan keselamatan tentunya,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Sumedang AKBP Dwi Indra Laksmana dalam kesempatannya mengatakan, “Desa Linggajaya dipersiapkan untuk pilot project Kampung Tohaga Lodaya atau Kampung Tangguh, kampung yang kuat,” ucapnya.
Ia telah mempersiapkan segala fasilitas yang diperlukan untuk membentuk Kampung Tangguh sejak lama.
“Jadi sebelum ada pandemi Covid ini sudah disiapkan. Terbukti di sini sudah ada ketahanan pangannya, ada rumah isolasinya. Juga diharapkan nanti menjadi kampung mandiri dalam mengatasi berbagai krisis baik itu kesehatan, ekonomi, budaya dan lainnya. Ini kita harapkan dalam waktu dekat. Insyaalloh kita launching di minggu pertama bulan Juli. Tinggal menyiapkan apa-apa saja yang masih kurang. Yang paling penting antusias dari warga masyarakat dan didukung aparat setempat,” ungkapnya. (Abas)