TNI / POLRI

Dansektor 21: Pabrik Ragam Jaya Utama Pembenahan IPALnya Sudah Luar Biasa

CIMAHI, eljabar.com — Belum pernah kedapatan buang limbah kotor ke sungai Cisangkan, Satgas Citarum Sektor 21 yang dipimpin langsung oleh Komandan Sektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat lakukan pengecekan terhadap IPAL pabrik tekstil CV. Ragam Jaya Utama, Jalan Nanjung, Kota Cimahi, Kamis (13/12/2018).

Di lokasi IPAL, Dansektor 21 beserta anggotanya Satgas Subsektor 21-13 Cimahi Selatan mengecek satu persatu outlet pengolahan limbah milik perusahaan yang menghasilkan limbah cair 240 hingga 250 meter kubik perhari.

Usai melakukan pengecekan, Dansektor 21 merasa optimis program Citarum Harum akan berhasil jika setiap perusahaan melakukan pembenahan dan perbaikan IPAL sebelum ditindak oleh Satgas.

“Pabrik ini masih CV, tapi pembenahannya sudah luar biasa, kita lihat hasil pengolahan sudah cukup jernih dan aman, karena diujung outlet pembuangan ikan koi yang ada di kolam hidup. Untuk sementara parameter itu yang diterapkan satgas sambil menunggu parameter baku mutu terbaru yang nanti akan diatur pemerintah melalui Kementerian LH,” jelas Kolonel Yusep.

Komandan Sektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat.
Komandan Sektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat.

“Dengan melakukan pengolahan limbah seperti ini, artinya pabrik ini tidak hanya menjadi menopang kebutuhan karyawan, tetapi juga menjaga dan menyelamatkan ratusan keluarga dan masyarakat yang ada di bantaran sungai,” ungkapnya.

“Saya berharap semua pabrik yang ada di DAS Citarum, khususnya yang ada di wilayah sektor 21 untuk berbenah dan sejalan dengan program citarum. Karena udah bukan masa nya lagi buang limbah kotor ke sungai, masyarakat dan dunia sudah terbuka dalam menyoroti lingkungan, sehingga kita semua juga harus sadar untuk sama sama melakukan yang terbaik,” harapnya.

Sementara, Fatah selaku Direktur Utama CV Ragam Jaya Utama mengaku bahwa perbaikan yang dilakukan perusahaan ini berlangsung sejak 5 tahun yang lalu. Perusahaan kami, kata Fatah, proses pengolahan limbahnya menggunakan metode biologi dan kimia. Untuk biologi digunakan dua proses yakni Aerob dan Unaerob, setelah itu dilanjutkan dengan proses kimia.

“Belakangan ini proses kimia kita kurangi dengan penambahan proses karbon filter,” ujarnya.

Pihaknya juga secara bertahap akan menambah dengan menyiapkan tangki tangki filter, “makanya saat ini fasilitas fasilitas penunjang IPAL akan kita lengkapi untuk hasil lombah yang lebih baik,” ungkapnya.

Peningkatan peningkatan fasilitas IPAL yang dilakukan, lanjut Fatah, pada prinsipnya bisnis itu harus optimis kedepan akan lebih baik, jadi sebelum kita meningkatkan produksi, kita sudah harus memenuhi kapasitas pengolahan limbah.

“Jangan sampai, istilah yang biasa saya bilang ke anak anak, jangan sampai punya rumah septic tank nya kecil penghuninya banyak, sebelum penghuninya banyak septik tank nya kita benahi dulu, jadi nanti tidak menimbulkan masalah,” tuturnya.

Dirinya juga mengaku, semenjak ada satgas citarum khususnya Sektor 21 yang dipimpin oleh Kolonel Yusep, selokan warga yang melewati pabriknya sudah semakin lebih baik, jauh berbeda sebelum satgas citarum bertugas.

“Kalo saya melihat selokan warga yang melewati pabrik sudah terlihat bagus, kalo saya membuang limbah tidak bagus masa saya tidak malu, istilahnya mah kalo ngaca didepan mata,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Fatah, perusahaan sedang melakukan penambahan bak klarifier 3 unit dan penambahan filter sebanyak 6 unit, “total investasi, saya rasa mungkin akan menghabiskan 2 miliar,” pungkasnya. (Elly)

Show More
Back to top button