Pemerintahan

Diantaranya Terkait Parkir, Dewan Menilai PAD Kab Sumedang Kurang Optimal

SUMEDANG, eljabar.com — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumedang tengah mendalami persoalan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dinilai kurang optimal.

“Banyak persoalan dalam peningkatan PAD ini, sehingga DPRD mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) Sumedang untuk mengoptipmalkannya. Salah satunya, terkait sistem tapping box yang sudah terpasang sebanyak 68 unit di mall, restoran hingga hotel se-Kab. Sumedang dalam penggunaanya dinilai masih belum maksimal,” ujar Wakil Ketua DPRD Sumedang, Jajang Heryana didampingi Ketua Komisi II DPRD, Warson kepada wartawan seusai melakukan Pengawasan Pajak Parkir di Jatinangor Town Square (Jatos), Rabu (4/2/2020).

Menurut Jajang, penggunaan sistem tapping box oleh Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Sumedang masih terjadi kendala di lapangan. Sejatinya, keberadaan alat tersebut setiap hari penerimaan pajak dapat terpantau langsung secara on time dan real time.

“Sekarang di Jatos ini, penggunaan sistem tapping box masih terjadi kendala, tidak real time. Sehingga, kami meminta untuk segera diperbaiki segera,” katanya.

Tak hanya itu, sambung Jajang, kendati pihak Jatos kooperatif namun, pihaknya menekankan agar pengelolaan parkir di Jatos harus terkoneksi dengan sistem tapping box secara on time.

“Tarif parkir setiap jamnya kan sudah jelas, untuk roda dua Rp 2.000 sedangkan roda empat Rp 3.000 dan jumlah kendaraan yang berada di tempat parkir khususnya sudah terpasang tapping box harusnya dapat diketahui secara online juga real time,” jelasnya.

Sementara itu, General Manager (GM) Jatos, Heru Purwanto mengakui, masih ada kekurangan dalam pengelolaan parkir melalui sistem tapping box tersebut.

“Apa yang telah disampaikan DPRD bersama Bappenda Sumedang, kami akan berupaya memperbaiki kekurangan terkait sistem tapping box yang telah terpasang saat ini,” tandasnya. (Abas)

Show More
Back to top button