Digugat Pemilik Tanah, Saluran P3-TGAI BBWS Bengawan Solo di Desa Kedungbondo Dibongkar
BOJONEGORO, eljabar.com – Saluran irigasi tersier dari Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) BBWS Bengawan Solo tahun 2021 di Desa Kedungbondo, Kecamatan Balen, Bojonegoro, dibongkar oleh Pemetintah Desa setempat.
Pembongkaran infrastruktur sederhana yang dikerjakan secara padat karya tersebut disebabkan oleh adanya gugatan dari pemilik tanah.
Kepala Desa Kedunbondo Muhamad Fauzi membenarkan pembongkaran saluran irigasi sepanjang 90 meter yang tak jauh berada dari balai desa setempat.
“Iya benar, kita membongkar bangunan irigasi yang baru dibangun karena ada pelanggaran, katanya itu tanah wakaf,” kata Fauzi seperti dilansir dari kabarpasti.com, Jum’at (04/03/2022).
Selanjutnya Fauzi menerangkan bahwa pembongkaran prasarana irigasi dengan alat berat itu telah dibuatkan berita acara.
Sebelumnya di lahan tersebut sudah ada bangunan irigasi sehingga dalam perencanaan yang dibuat diputuskan untuk membangun saluran irigasi P3TGAI di lokasi tersebut.
Namun, setelah proses pembangunannya selesai dan pengelolaannya diserahkan ke Himpunan Petani Pemakai Air (Hippa), pihak pemilik lahan menggugat untuk tidak menggunakan lahan mereka.
“Padahal saluran di lahan tersebut sudah ada bertahun-tahun,” terang Fauzi.
Namun begitu, Fauzi berjanji akan membangun saluran P3-TGAI itu kembali di lahan yang lain. Ia menegaskan bahwa pembangunan kembali tersebut akan dibiayai menggunakan dana pribadi.
“Kami akan bangun kembali dan tidak menggunakan anggaran desa, melainkan dana pribadi. Paling 2 hari selesai,” kata Fauzi.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa bekas bongkaran tersebut saat ini tersimpan di kantor desa setempat.
Pembangunan saluran irigasi dengan skema Padat Karya Tunai disesalkan oleh sejumlah pihak. Perencanaan pembangunan yang tidak diverifikasi dengan benar oleh Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA BBWS Bengawan Solo, akhirnya menimbulkan polemik dengan pemilik lahan.
Tim pendamping yang diturunkan oleh BBWS Bengawan Solo juga dianggap kurang seksama dalam membaca potensi persoalan lahan yang digunakan.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak BBWS Bengawan Solo belum mengonfirmasi polemim lahan yang digunakan dalam program P3-TGAI tahun 2021 itu. (*wn)