DPP Bara JP Sebut Pertemuan Segelintir Oknum DPD di Jatim Pertontonkan Kebodohan
JAKARTA, eljabar.com — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Barisan Relawan Jokowi Presiden atau Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP) kembali menyikapi pertemuan yang dilaksanakan DPD di Jawa Timur. DPP Bara JP menilai, pertemuan tersebut hanya mempertontonkan kebodohan.
Bahkan, DPP Bara JP menyebut rencana awal Kongres Luar Biasa (KLB) dan berganti menjadi rapat pimpinan (rapim) yang digelar segelintir DPD di Jawa Timur itu lucu-lucuan dan menabrak AD/ART.

Dalam siaran pers yang diterima, Wakil Ketua Umum (Waketum) Bara JP, Willem Frans Ansanay menilai KLB oleh oknum tertentu bersama orang-orang yang direkrut segelintir pengurus DPD Bara JP itu, untuk memenuhi kuorum, semakin tidak jelas saat menabrak AD ART serta melampaui kewenangan pengurus DPP yang sedang melaksakan konsolidasi DPP dan DPD serta BPLN.
“Pada KLB yang diselenggarakan, ada hal lucu-lucuan yang dipertontonkan, antara lain, kegiatan yang dinamakan KLB Jatim forum DPD itu tidak dilaksanakan, diganti dengan rapim (rapat pimpinan),” ujar Willem, Sabtu (25/9/2021) malam.
Anehnya, kata dia, jika itu rapim, siapa pimpinan DPD yang dimaksud. Siapa yang memberi SK perpanjangan atau Plt kepada pimpinan daerah DPD Bara JP, sehingga hal ini yang dinamakan lucu-lucuan.
“Selanjutnta, kelompok ini memilih Plt ketum dengan alasan kekosongan ketum. Padahal, DPP Bara JP sudah melakukan pleno pemilihan ketum bulan April 2021. Pertanyaannya, apakah ada kekosongan ketum di DPP sehingga acara di Jatim ini digelar untuk memilih Plt ketum lagi! Ini benar-benar lucu-lucuan,” tambah Willem.

Selanjutnya, kata Willem, pengurus DPP Bara JP masih aktif sesuai SK dari Ketum almarhum Victor Sirait, dan masih melaksanakan tugas-tugas organisasi. Namun tiba-tiba ada pengurus tidak pernah aktif, seperti wakil ketua I dan kawan-kawan menganggap ada kevakuman pimpinan DPP.
“Aneh sekali orang-orang ini sudah tidak aktif, tapi bilang ada kevakuman. Apakah orang seperti ini faham bahwa pengurus DPP sedang aktif mengawal kebijakan Presiden Jokowi? Orang-orang ini sudah tidak faham organisasi dan juga sama sekali tidak paham sejarah berdirinya organ relawan Bara JP. Tidak faham keadaan organisasi dimana pengurusnya ikut sebagai relawan bersama pemerintah antisipasi pandemi Covid-19,” beber Willem.
Ia melanjutkan, pengurus yang tidak pernah aktif ini syur dengan jabatan Plt ketum. Mereka berusaha mengambil alih kepemimpinan Bara JP dan tampil sebagai Plt Ketum.
“Gerakan mereka sudah terbaca dari awal. Ini juga lucu-lucuan. Setiap agenda kegiatan nasional, baik itu rapim, raker, kongres, DPP Bara JP pasti akan ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan DPP dan pesertanya hadir dengan dasar memegang SK DPP. Atas dasar itu kami menyatakan kegiatan kelompok Jatim apa pun namanya itu adalah diluar DPP Bara JP dan kegiatan itu adalah liar,” ujar Willem.
Kendati demikian, imbuh Willem, DPP Bara JP tidak ambil pusing atas kegiatan segelintir oknum DPD tersebut. Saat ini, konsolidasi jalan terus dan bersih-bersih organisasi juga dilakukan.
“Semua DPD dan BPLN sudah nyatakan sikap dukung KLB yang diselenggarakan DPP. Salam kompak buat semua pengurus DPP, DPD, BPLN dan DPC yang konsisten bersama DPP melakukan KLB,” pungkasnya. (ak)