Regional

FK3I Jabar Mensinyalir Sampah Pasar Gedebage Sengaja “Dikelola”

BANDUNG, elJabar.com – Pasar Induk Gedebage merupakan pasar terbesar di Kota Bandung, yang dikelola pihak swasta bekerjasama dengan PD Pasar Kota Bandung.

Namun masalah sampah yang hampir 85% merupakan sampah organic, tak kunjung cepat tertangani. Sehingga setiap harinya sampah menumpuk dan telat diangkut. Padahal sampah organic menurut Ketua BP FK3I Jabar, Dedi Kurniawan, sangat mudah dikelola.

Karena dampak dari hal tersebut, menurut  Dedi Kurniawan, selain menjadi sumber penyumbat saluran drainase pada saat banjir, juga masalah kesehatan dan kenyamanan pedagang Pasar. Dan berdampak juga terhadap kurangnya pengunjung pasar.

Sampah Pasar Gedebage menurut Dedi Kurniawan, rata-rata menghasilkan 10 Ton dalam sehari. Namun hampir sekitar 95 persen mungkin lebih adalah merupakan sampah organik. Namun sampai saat ini jadwal penarikan sampah tidak teratur dan kadang lambat, dengan alasan teknis.

Sehingga sering numpuk dan mengakibatkan bau tak sedap, banjir cilencang pada saat hujan. Sehingga mengganggu kenyamanan baik pedagang Pasar maupun pengunjung dan warga sekitar wilayah Pasar Gedebage

“Padahal banyak cara dalam pengendalian sampah, baik melalui media tradisional maupun media alternatif teknologi kecil,” ujar Dedi, kepada elJabar.com, Selasa (18/05/2021).

FK3I meminta Pemerintah Kota Bandung memfasilitasi para pihak dalam pengelolaan sampah Pasar Induk Gedebage. Dalam hal ini Dinas LHK, PD Pasar serta pengelola dan para pedagang penting sekali difasilitasi oleh Walikota Bandung, duduk bersama agar jelas duduk permasalahan di lapangan.

Melihat kenyataan dilapangan, penanganan sampah Pasar Induk Gedebage yang selalu terkatung-katung, Dedi Kurniawan, mensinyalir sengaja ‘dikelola’ bukan diselesaikan. Berarti kemungkinan besar ada yang bermain dalam masalah penangann  sampah ini.

“Penanganan sampah Pasar Induk Gedebage, disinyalir sengaja ‘dikelola’. Bukan diselesaikan,” tegas Dedi.

Sampai saat ini sampah di Pasar Gedebage dikelola PD Pasar Kota Bandung, dimana lahan Pasar Gedebage sebagian dimiliki PT dan sebagian lagi merupakan tanah Pemkot Bandung.

Padahal setiap hari pedagang dipungut retribusi sebesar 5 ribu rupiah per-lapak dan ada juga yang 3 ribu rupiah, bagi PKL. Namun masalah sampah Gedebage ini, tak kunjung selesai.

“Saya minta Walikota Bandung, serius mengurusi masalah sampah ini. Tindak secepatnya kalau ada pihak terkait yang main-main dalam pengelolaan sampah ini,” tandasnya. (MI)

Show More
Back to top button