Grup Senam Happy Smile Desa Jatiroke Aktif dalam Kegiatan Sosial
SUMEDANG, eljabar.com — Tak hanya menciptakan hidup sehat dengan berolahraga, grup senam RW 01 Happy Smile di Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor juga aktif dalam kegiatan sosial.
Buktinya, ibu-ibu senam RW 01 Happy Smile yang berdiri 7 tahun silam itu mengadakan Gerakan Bakti sosial membagikan Sembako kepada Jompo.
“Acara ini terselenggara karena dukungan langsung dari bapak kepala Desa Jatiroke, Rd.Cuna Dinata sekaligus secara simbolis, pak kades menyerahkan bantuan kepada Jompo,” ujar Ketua Senam Happy Smile Ibu Nia, Senin (15/07/2019).
Nia menambahkan, Happy Smile menjadi pelopor grup senam tingkat RW di Desa Jatiroke. Kemudian dengan wadah grup Happy SmileĀ digabung menjadi satu desa. Senamnya pun digelar dalam satu bulan sekali.
“Kami gelar senam ini dalam rangka meningkatkan kesehatan jasmani rohani serta menumbuhkan kebersamaan. Kalau senam rutinan ya tiap RW seminggu sekali. Kalau satu desa ya sebulan sekali,” ucapnya.
Sementara itu Kades Jatiroke Rd. Cuna Dinata mengapresiasi kegiatan ibu ibu senam desanya. Sebab, selain membantu meningkatkan hidup sehat, juga merekatkan tali silaturahmi antar ibu ibu di Jatiroke.
“Saya mengucapkan selamat HUT Happy Smile yang ke 7, dengan harapan bisa terus eksis agar kondisi tubuh masyarakat Jatiroke bisa tetap terjaga,” katanya.
Cuna menambahkan kegiatan ibu-ibu senam ini sebagai bentuk mempererat silaturahmi antar wilayah kerja ibu-ibu PKK Desa Jatiroke. Sebab dengan seringnya berkumpul maka akan ada kreativitas dan ide ide positif.
“Selain senam mungkin ada inovasi yang muncul demi membangun Desa Jatiroke menjadi Desa Agrowisata. Atau misalnya ada produk unggulan UMKM Jatiroke yang berangkat dari ibu ibu senam,” ucapnya.
Apalagi, kata Cuna, kegiatan itu juga dihadiri mahasiswa KKN Unpad yang sedang KKN di Jatiroke. Mereka memiliki misi membantu meningkatkan ekonomi kreatif di wilayah kerja KKN nya.
“Dengan adanya mahasiswa KKN, Mudah-mudahan mereka bisa sharing dengan ibu ibu senam. Mungkin membicarakan bisnis atau ekonomi kreatif yang bisa dijual ke pasaran. Mahasiswa juga bisa mempromosikan produk olahan ibu ibu ke dunia luar,” tandasnya. (Abas)