Politik

Hadapi Musin Kemarau, Jabar Siapkan Langkah Inovasi

ADIKARYA PARLEMEN

BANDUNG, eljabar.com – Kemarau panjang masih melanda sejumlah provinsi di Indonesia, termasuk Jawa Barat. Hal ini mengancam terhadap kelangsungan ketersediaan pasokan air, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk kebutuhan pertanian.

Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian besar wilayah Indonesia mengalami kekeringan. Berdasarkan hasil pemantauan curah hujan dan prakiraan peluang curah hujan sangat rendah, kurang 20 mm per 10 hari, serta telah terjadi hari tanpa hujan (HTH) berurutan pada beberapa wilayah.

Sejumlah wilayah yang berpotensi kekeringan meteorologis dengan status siaga hingga awas, yakni sebagian besar Yogyakarta, Sampang dan Malang (Jawa Timur), Nusa Tenggara Timur, Indramayu (Jawa Barat), dan Buleleng (Bali).. Beberapa daerah kategori status awas ini telah mengalami HTH lebih 61 hari dan prospek hujan rendah kurang 20 mm perdasarian hingga 20 hari.

Mengahadapi musim kemarau yang melanda wilayah Jawa Barat kaitannya dengan ketersediaan pengadaan air untuk kebutuhan masyarakat, menurut salah seorang Anggota Komisi 4 DPRD Jabar, H. Kasan Basari, merupakan pekerjaan serius yang harus secepatnya diambil tindakan oleh pemerintah.

Sehingga sejumlah langkah inovasi dan kordinasi dengan sejumlah pihak terkait, menjadi sangat penting untuk segera dilakukan.

“Kemarau ini masalah serius yang harus segera ditangani oleh Pemerintah, sebagai langkah solutif untuk kepentingan masyarakat dalam ketersediaan air,” tandas H. Kasan Basari, kepada elJabar.com.

Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat yang mengelola 99 Daerah Irigasi, hampir semuanya mengandalkan sumber air irigasi yang berasal dari air sungai tanpa ada tampungan sebagai sumber air. Sehingga ketersediaan air untuk irigasi tidak konsisten sepanjang tahun, khususnya pada musim kemarau atau pada musim tanam.

Hal ini perlu penanggulangan yang serius untuk memenuhi kebutuhan atas ketersediaan pasokan air bagi masyarakat.

Daerah Irigasi Prima diharapkan dapat diwujudkan dengan adanya Strategi Transformasi Jaminan Pasokan Air. Dalam rapat kerja antara Komisi 4 dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Barat, menurut H. Kasan Basari, muncul sejumlah langkah inovasi yang harus dilakukan oleh pihak SDA.

Inovasi yang diterapkan berupa pembuatan Embung Gendong di sekitar sungai dan/atau Long Storage di sepanjang sungai di hulu bendung.

“Diharapkan agar sesegera SDA mampu mengatasi persoalan-persoalan yang diakibatkan dampak dari kekeringan akibat kemarau panjang, dan mengatasi banjir akibat dari musim hujan,” ujarnya.

Tujuan dari Proyek Perubahan ini adalah menjamin pasokan ketersediaan air untuk mewujudkan Daerah Irigasi Prima. Manfaat dari Proyek Perubahan ini adalah optimalisasi pemanfaatan fungsi jaringan irigasi untuk mewujudkan Daerah Irigasi Prima.

Daerah Irigasi Prima akan mulai diterapkan pada Daerah Irigasi Cipalebuh Kabupaten Garut, dimana Daerah Irigasi tersebut kekurangan air sehingga tidak dapat ditanami pada musim kemarau atau pada Musim Tanam (MT) III.

“Perlu antisipasi untuk wilayah Indramayu juga, yakni adanya tanggul kritis di sepanjang kali Cimanuk di wilayah Kecamatan Widasari. Harus secepatnya dibuatkan embung untuk pemenuhan air bagi petani di saat musim kemarau,” sarannya.

Sementara itu, Proyek Perubahan dilaksanakan melalui tahapan kegiatan, yaitu Rapat Pembahasan Bersama Tim Efektif; FGD dengan Stakeholder; membuat Rancang Bangun Embung Gendong di sekitar sungai dan/atau Long Storage di sepanjang sungai di hulu bending, dengan Pilot Project Daerah Irigasi Cipalebuh Kabupaten Garut.

Kemudian membuat visualisasi dan simulasi sistem embung di sekitar sungai dan/atau Long Storage di sepanjang sungai di hulu bending, dengan Pilot Project Daerah Irigasi Cipalebuh Kabupaten Garut.

Membuat Naskah Akademik Kebijakan Daerah Irigasi Prima di Jawa Barat; Membuat dan menerbitkan Keputusan Gubernur tentang Kebijakan Daerah Irigasi Prima dengan Pilot Project Daerah Irigasi Cipalebuh Kabupaten Garut; dan Sosialisasi Keputusan Gubernur tentang Kebijakan Daerah Irigasi Prima dengan Pilot Project Daerah Irigasi Cipalebuh Kabupaten Garut. (muis)

Show More
Back to top button