Jaringan Teroris Mulai Merambah ke Dunia Pendidikan, Anggota DPRD Sumenep Beri Warning Disdik

SUMENEP, eljabar.com – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Madura, Jawa Timur, beri peringatan tegas pada Dinas Pendidikan (Disdik) Setempat.
Hal itu tentu bukan tanpa alasan. Pasalnya, beberapa waktu lalu, tepatnya pada Jumat (28/11/2022), tim Detasemen Khusus (Densus) 88, menangkap tiga warga yang diduga terlibat dalam jaringan teroris.
Tiga warga Sumenep tersebut yang ditangkap Densus 88, salah satunya adalah Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Manding Timur II, Kecamatan Manding, berinisial AR.
Kemudian, satu warga Desa Pangarangan, Kecamatan Kota, inisial S yang juga diamankan Densus 88. Terakhir adalah warga asal Kecamatan Kalianget inisial NH.
Sebab itu, Ketua Komisi IV DPRD Sumenep, Akis Jasuli ikut angkat bicara. Pihaknya menegaskan, adanya peristiwa ini harus mendapatkan perhatian khusus dari dinas terkait.
“Ini perlu perhatian khusus dari dinas terkait, agar tidak terjadi lagi pada kepala sekolah yang lain dan juga guru. Ini masalah serius,” kata Akis pada sejumlah media, Sabtu (05/11/2022).
Hal ini selaras dengan posisi Akis di DPRD Sumenep yang saat ini tengah membidangi pendidikan dan kesejahteraan masyarakat ini meminta dinas terkait melakukan identifikasi terhadap semua guru dan kepala sekolah.
Tujuannya, untuk memastikan tidak ada lagi yang memiliki kecenderungan pemahaman radikal atau yang bertentangan dengan Pancasila.
Dirinya meminta, agar ke depan ada pembinaan secara rutin kepada sejumlah Kepsek di Sumenep, agar tidak ada lagi Kepsek atau guru yang memiliki pemahaman cenderung radikal.
“Sehingga perlu ada pembinaan tentang pemahaman kebangsaan. Kalau perlu, tiap ada acara, kegiatan yang melibatkan guru dan kepala sekolah, harus diberikan waktu khusus untuk pemberian materi wawasan kebangsaan,” kata Akis
“Jadi pemberian wawasan kebangsaan ini harus lebih masif lagi,” timpalnya.
Ketua Fraksi NasDem Hanura Sejahtera (NHS) ini berjanji, dalam waktu dekat akan memanggil dan melakukan rapat khusus dengan Dinas Pendidikan Sumenep untuk membahas persoalan tersebut.
“Itu pasti kalau pertemuan, secepatnya kita agendakan,” jelas Koordinator MD KAHMI Sumenep tersebut. (ury)