Kader PKK Bersatu Dorong Generasi Sehat Indonesia Unggul Melalui Sumedang Simpati
SUMEDANG, eljabar.com — Ratusan Kader PKK Kabupaten Sumedang berkumpul pada acara Temu Kader Posyandu Tingkat Kabupaten Sumedang Tahun 2019 di Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Kunci, Kamis (7/11/2019).
Ketua Panitia Ekki Riswandiyah, skm. dalam laporannya mengatakan, penyelenggaran kegiatan bertemakan “Kader Bersatu Mendorong Generasi Sehat Indonesia Unggul melalui Sumedang Simpati” tersebut didasarkan atas program kerja Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Sumedang dan hasil rapat TP PKK Kabupaten Sumedang.
“Kami TP PKK Kabupaten Sumedang khususnya Pokja IV meyelenggarakan kegiatan ini dengan tujuan memberikan motivasi bagi kader yang merupakan ujung tombak berbagai kegiatan TP PKK, mewujudkan kader yang bersatu dan siap menjadi pendorong terwujudnya generasi yang sehat, unggul melalui Sumedang Simpati. Juga merupakan sarana silaturahmi antar kader se-Kabupaten Sumedang,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dalam Temu Kader juga dilaksanakan uji pengetahuan PKK, KB, Kesehatan, BPJS dan lomba senam stunting.
“Kurang lebih 200 kader yang mengikuti kegiatan ini yang terdiri 7 orang per kecamatan. Hadir 25 kecamatan. Kecamatan Cibugel tidak bisa hadir karena ada kendala,” terangnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Sumedang Hj Susi Gantini, S.Si dalam sambutannya mengatakan, PKK sebagai mitra pemerintah di dalam membantu melaksanakan program- program dibantu oleh kader sebagai ujung tombaknya.
“Mereka memiliki peran yang sangat besar. PKK banyak dibantu tentunya dalam menyampaikan program-programnya. Dinas Kesehatan juga selalu menyampaikan program- programnya melalui para kader. Tanpa kader tidak ada apa-apanya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, walaupun kader tidak digaji, tetapi selalu semangat. “Walaupun dari PKK tidak dapat gaji, kita harus punya keyakinan bahwa kalau kita bekerja dengan ikhlas insyaallah akan dapat dari pintu-pintu yang lain rizkinya,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa jumlah kader mengalami penurunan karena sudah jarang yang mau menjadi kader.
“Yang harus dipikirkan adalah bagaimana caranya agar orang-orang tertarik menjadi kader. Mari bertekad bersama- sama agar lebih banyak lagi kader- kader yang akan muncul di Kabupaten Sumedang,” harapnya.
Ia menerangkan, untuk terus meningkatkan kader-kader Dasawisma maka satu kader itu memegang 10 sampai 20 keluarga.
“Jadi kalo misalnya tercukupi kader Dasawisma, ketika ada kasus- kasus akan cepat terditeksi. Kemarin Pak Gubernur menerangkan bahwa kader- kader itu harus bisa menjadi ‘detektif’. Dalam artian menjadi orang yang pertama kali tahu ketika ada permasalahan-permasalahan sosial yang muncul di masyarakat,” pungkasnya.
Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan, SE dalam sambutannya mengapresiasi atas pengabdian para kader Posyandu se-Kabupaten Sumedang walaupun di Sumedang tidak ada insentif sama sekali.
“Saya akan tugaskan dinas terkait untuk mengkaji karena pada saat saya menjadi Ketua DPRD Kota Bandung kader PKKnya mendapatkan insentif, lalu kenapa di sini tidak. Tolong dipelajari apa yang menjadi dasar hukum agar bisa memberikan insentif,” ujarnya.
Ia menerangkan, kalaupun ada agar tidak dilihat besar kecilnya nilai insentif karena diberikan berdasarkan kemampuan daerah atau PAD.
“Insyaallah semakin masyarakat Sumedang sejahtera, semakin meningkat PAD. Kesejahteraan ibu-ibu ke depannya makin terjamin. Saya jamin kalau PAD meningkat, insentif ibu- ibu akan kami tambah,” terangnya.
Ia menjelaskan, tanpa di bantu kader- kader PKK dan Posyandu, Pemerintahan Kabupaten Sumedang akan timpang, tidak akan berjalan dengan baik.
“Saya berharap ke depan Posyandu tidak hanya melayani PMT untuk bayi, namun harus meningkat ke program lainnya. Para kader bisa bertindak sebagai Humasnya pemerintah di daerah-daerah karena tidak semua program- program pemerintah bisa langsung sampai ke masyarakat tanpa dibantu para kader,” harapnya.
Wabup menginginkan ke depannya angka stunting di Kabupaten Sumedang menurun dan masuk 5 besar terkecil di Jawa Barat.
“Saya dan Pak Bupati bertekad untuk terus akan memberikan perhatian masalah stunting. Saya mohon bantuan kepada para kader untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak, juga angka kemiskinan di Kabupaten Sumedang,” pungkasnya. (Abas)