Kadisdik Kab. Bandung Apa Kabar? Buku dan Study Tour Jadi Proyek Oknum
KAB. BANDUNG, eljabar.com — Beberapa hari lalu orang tua siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang tidak mampu dikejutkan dengan adanya oknum Kepala SPMN tertentu di Kabupaten Bandung kendak piknik ketiga lokasi, yaitu Bandung, Jakarta dan ke Yogyakarta.
Belakangan tersiar pula kabar dikalangan tertentu yang menusuk pengurus Pendidikan Anak Usian Dini (PAUD) diduga ditawari membeli buku harga mahal?
Bukan tidak mungkin buku itu diduga hendak masuk ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang jumlah muridnya puluhan ribu per kecamatan di Kab. Bandung.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kab. Bandung, Rulli Hadiana ketika dikonfirmasi melalui telepon genggamnya pada Rabu, 28 September 2022. Namun yang bersangkutan ogah terima telepon dari wartawan.
Sumber membeberkan, oknum SMPN ini hendak piknik atau study tour ketiga lokasi disinyalir jadi ladang proyek.
”Misal siswa kelas 7 piknik ke Bandung dengan transportnya diduga senilai Rp 500 ribu, kelas 8 ke Jakarta Rp 650 ribu lebih dan kelas 9 ke Yogyakarta hampir satu juta rupiah,” beber sumber.
Pada saat yang sama sumber di kecamatan ini yang tahu tentang PAUD menegaskan, ada penawaran buku diduga dari Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Kab. Bandung kepada HIMPAUDI kecamatan.
“Konon bukunya berjudul AKU PAHLAWAN LINGKUANGAN karangan Ibu Bupati Bandung, Hj. Emma Deti Supriatna yang harganya kemahalan, yakni Rp38.000 per exsemplar dan saya tidak ikut campur,” tegas sumber kepada eljabar.com, Rabu (28/09/2022).
Ketua cabang PGRI kecamatan ini menjelaskan, bahwa tidak tahu isi dari buku untuk PAUD karangan istri Bupati Bandung tersebut dan pula jika masuk ke SDN secara memaksa, dirinya paling depan menolak. Sebab sekolah otonom dan merdeka belajar.
“Contoh, pembelian kebutuhan sekolah harus sesuai Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dananya dari Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) pusat belanja, serta melalui sistem informasi pengadaan di sekolah (Siplah). Yakni sistem elekronik yang digunakan untuk melakukan pengadaan barang/jasa oleh satuan pendidikan, bukan dikondisikan?,” ujar sumber menegaskan.
”Kalau buku karangan Istri Bupati Bandung mestinya gratis, hitung-hitung perkenalan dan mendukung kegiatan belajar mengajat (KBM) SDN maupun PAUD,” pinta seorang Kepala SDN ini menambahkan. A56