“Jadi sampai desa pun harus menggunakan Pentahelix yakni memadukan antara Academic, Business, Community, Government dan Media. Jangan beriorientasi pada APBDes terus. Harus ada sumber lain yang bisa dicari,” tegasnya.
Oleh karena itu, dengan adanya SAKIP Desa, tata kelola pemerintahan desa akan berbasis kinerja dan berorientasi hasil.
“Kebijakan, program dan kegiatan yang Bapa Ibu buat semuanya harus berdampak. Jelas kuantitatif hasilnya,” ucapnya.
Sementara itu, Dirjen Bina Pemerintahan Desa Dr. Yusharto Huntoyungo, M.Pd dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Pemda Kabupaten Sumedang selaku tuan rumah pelaksanaan Pelatihan Aparatur Desa.
“Sumedang menjadi yang pertama untuk pelatihan ini di Tahun 2021. Tentu melewati pertimbangan yang cukup matang. Setelah ini minggu depan kami akan ke Bengkulu, lalu provinsi-provinsi yang lainnya,” ucapnya.