TNI / POLRI

Kodim 0610/Sumedang: Peringatan Hari Ibu sebagai Kebangkitan dan Persatuan Kesatuan Perjuangan Kaum Perempuan

SUMEDANG, eljabar.com — Peringatan Hari Ibu dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan seluruh rakyat indonesia terutama generasi muda, akan makna Hari Ibu sebagai Hari Kebangkitan dan Persatuan Kesatuan Perjuangan Kaum Perempuan yang yang tidak terpisahkan dari kebangkitan perjuangan bangsa.

Untuk itu perlu diwarisi api semangat juang guna senantiasa mempertebal tekad untuk melanjutkan perjuangan Nasional menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Hal tersebut diucapkan Kasdim 0610/Sumedang Mayor Inf Anang Pramudyanto, S.Sos saat memimpin Upacara Peringatan Hari Ibu di Lapangan Upacara Makodim 0610/Sumedang Jl Pangkor 164 Sumedang, Senin pagi (23/12/2019).

Dalam penggalan Sejarah Singkat Hari Ibu yang dibacakan Salah satu perwakilan anggota Kodim 0610/Sumedang Serma Slamet membacakan sejarah tersebut dihadapan para peserta upacara Prajurit dan PNS Kodim 0610/Sumedang.

Gema Sumpah Pemuda dan lantunan Indonesia Raya yang pada tanggal 28 Oktober 1928 digelorakan dalam Kongres Pemuda Indonesia. Menggugah semangat para pemimpin perkumpukan kaum perempuan untuk mempersatukan diri dalam satu kesatuan wadah mandiri.

“Pada saat itu sebagian besar perkumpulan masih merupakan bagian dari organisasi pemuda pejuang penggerak bangsa,” ucapnya.

Selanjutnya, atas prakarsa para perempuan pejuang penggerak kemerdekaan pada tanggal 25 Desember 1928, diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kali di Yogyakarta salah satu keputusannya adalah dibentuknya salah satu organisasi federasi yang mandiri dengan nama “Periktatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI),” jelasnya.

Melalui PPPI tersebut, terjalin kesatuan semangat juang Kaum Perempuan untuk secara bersama-sama kaum laki-laki berjuang meningkatkan harkat dan martabat bangsa indonesia menjadi bangsa yang merdeka dan berjuang bersama-sama kaum perempuan menjadi perempuan yang maju.

Pada tahun 1929 PPPI berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Instri Indonesia (PPII) pada tahun 1935 diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta.

“Kongres tersebut disamping berhasil membentuk badan Kongres Perempuan Indonesia, juga menetapkan fungsi utama perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang lebih menyadari dan lebih tebal rasa kebangsaannya,” tegasnya.

Pada tahun 1938 Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung menyatakan bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Selanjutnya dikukuhkan oleh pemerintah dengan keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1969 tentang hari-hari Nasional. (Abas)

Show More
Back to top button