SUKABUMI,eljabar.com- Akibat adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran. Kota Sukabumi alami inflasi secara year on year (y-on-y) sebesar 2,61 persen.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi, indeks kelompok pengeluaran yang dimaksud. Diantaranya, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,52 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,66 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,28 persen.
“Berdasarkan data dari BPS, Pada Februari 2024, secara y-on y Kota Sukabumi alami inflasi sebesar 2,61 persen, dan secara m-to-m mencapai 0,36 persen,”ujar Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA), pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, Erni Agus Riyani. Rabu, (13/3/2024).
Erni menambahkan, berdasarkan data data dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi di bulan Februari 2024, beberapa komoditas menunjukan alami kenaikan harga. Diantaranya, beras, daging ayam broiler, cabai, dan bawang merah jawa.
Erni juga mengungkapkan, pihaknya bermsa Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus melakukan pemantauan ketersediaan dan pasokan yang dapat memicu kenaikan inflasi.Termasuk, menganalis stabilitas permaslahan perekonomian daerah, yang dapat mengganggu stabilitas harg dan keterjangkauan barang dan jasa.
“Dalam pengendalian inflasi, pihaknya bersama dinas dan lembaga lainya, akan terus melakukan analisa terhadap sumber atau potensi tekanan, serta melakukan inventarisasi data dan informasi perkembangan harga barang dan jasa secara umum,”pungkasnya.(anne).