Kunjungi KIHT Pamekasan, Wabup Soppeng Studi Banding Produktivitas dan Pengelolaan Tembakau

PAMEKASAN, eljabar.com — Wakil Bupati Soppeng, Sulawesi Selatan, Luthfi Halide kunjungi Kawasan Industri Hasil Tembakau (KHIT) Pamekasan.
Kunjungan bertajuk Studi Banding Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia itu, salah satu mempelajari pengelolaan dan produktivitas tembakau di Kabupaten Pamekasan.
Menurut Luthfi, potensi tembakau di Kabupaten Soppeng yang besar perlu dikembangkan. Untuk itu pihaknya akan menggali lebih dalam terkait pengembangan dan tata kelola tembakau dan produk turunannya. Dan KHIT Pamekasan adalah salah satu upaya Pemkab Pamekasan yang perlu diadopsi, terutama dalam menyiapkan SDM.
“Saat ini Kabupaten Soppeng sedang memantapkan diri untuk mengembangkan pengelolaan tembakau dengan memanfaatkan DBHCT. Pamekasan adalah satu daerah yang ingin kami pelajari, bagaimana dan apa saja dibutuhkan untuk pengembangan tembakau utu,” ujar Luthfi.
Selanjutnya Lutfie menjelaskan, studi banding pihaknya ke lokasi pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KHIT) itu, hasil-hasil yang diperoleh nantinya akan diterapkan di Kabupaten Soppeng.
“Bagaimana meningkatkan produksi petani tembakau yang ada di hulu, kemudian pemasaran dan diproses oleh industri hasil tembakau di hilir, merupakan hal yang ingin digali oleh Pemkab Soppeng. Termasuk pengelolaan DBHCT yang erat berhubungan dengan tembakau,” beber Luthfi.
Luthfi menambah, produktivitas hasil tembakau di Kabupaten Pamekasan yang besar, begitu pula dengan sistem tata kelolanya, akan diadopsi Kabupaten Soppeng.
Dari studi banding ini Pemkab Soppeng akan segera melakukan inovasi sehingga tata kelola tembakau di Sopoeng memberikan impact bagi peningkatan petani tembakau dan pelaku industri tembakau.
Sementara itu, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menyampaikan bahwa revolusi industri menuntut jugs perubahan, akselerasi dan inovasi.
Pendekatan dengan cara-cara baru juga bisa mendorong terciptanya model pemerintahan yang akselerasinya dan kolaborasinya juga lebih maju. Dengan pola dan sistem pemerintahan yang baik nantinya diharapkan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Terimakasih banyak Pemerintah Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, telah berkunjung ke Pamekasan. Semoga ilmu dan tata kelola yang dipelajari bermanfaat untuk kemajuan di era reformasi birokrasi saat ini,” kata Bupati Baddrut Tamam.
Namun ssyang, kunjungan studi banding Pemkab Soppeng itu tidak disertai dengan wujud nyata KHIT. Sebab hingga memasuki bulan Juni 2022, pembangunan infrastruktur industri hasil tembakau itu belum juga rampung. Sehingga kondisi ini disinyalir telah melewati batas waktu yang ditetapkan.
Rencananya KIHT Pamekasan akan berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektare, di Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan. Pembangunan KIHT tahap pertama diperkirakan menelan dana Rp 3,5 miliar yang bersumber dari dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT). (idrus)







