Lapor Goes To Campus di IPDN, Tingkatkan Partisipasi Kaum Muda
SUMEDANG, eljabar.com – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) Republik Indonesia, UNDP Indonesia, dan KOICA melalui kerja sama tripartit dalam “Kemitraan KOICA-UNDP untuk Pengembangan Kapasitas Sistem Penanganan Pengaduan Nasional Terpadu (SP4N-LAPOR!) di Indonesia” menyelenggarakan LAPOR! Goes to Campus, di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Rabu (23/8/2023).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya komunikasi pubik dan advokasi untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat muda dalam menggunakan Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat atau SP4N-LAPOR.
Acara menghadirkan pemateri antara lain Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB Diah Natalisa, ContryDirector KOICA Indonesia Office Yun Gil Jeong dan Deputy Presiden Representatibe, UNDP Indonesia, Sujala Pant.
Sementara pesertanya, diperkirakan ada sekitar 2.000 orang, termasuk mahasiswa IPDN Jatinangor dan universitas lain di sekitar wilayah Jatinangor, serta perwakilan dari lima kementerian/lembaga yang terlibat dalam SP4N-LAPOR! dan pemerintah daerah di Provinsi Jawa Barat, Kota dan Kabupaten Bandung, serta Kabupaten Sumedang.
Secara langsung, sekitar 1.600 mahasiswa dari IPDN Jatinangor dan universitas di Jatinangor ikut serta dalam acara ini.
Sedangkan secara virtual, lebih dari 1.000 peserta mengikuti acara tersebut melalui Zoom dan siaran langsung YouTube. Secara paralel, pameran layanan publik juga diadakan di sekitar lokasi acara, yang menyajikan inisiatif, pencapaian, dan distribusi terkait pengelolaan pengaduan layanan publik dengan materi dari lima kementerian dan lembaga, universitas, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
Agenda LAPOR! Goes to Campus meliputi Seminar Kuliah Umum tentang “Digitalisasi Penanganan Pengaduan Layanan Publik”, diikuti oleh Talk Show tentang “Peran Pemuda dalam Penyampaian Layanan Publik”, serta pameran penanganan pengaduan layanan publik dan pertunjukan seni di dalam lokasi.
Berdasarkan hasil survei Kepuasan Masyarakat pada Maret lalu, pengguna SP4N-LAPOR! didominasi oleh kelompok usia di bawah 35 tahun sebesar 60%, dan sekitar usia 17 hingga 25 tahun lebih dari 20%.
Hal ini menunjukkan partisipasi aktif generasi muda dalam menggunakan teknologi untuk menyampaikan keprihatinan mereka tentang kualitas layanan publik.
Upaya untuk meningkatkan partisipasi generasi muda perlu terus ditingkatkan guna mendukung terwujudnya layanan publik yang inklusif, termasuk bagi mahasiswa yang akan terus berinteraksi dengan layanan publik.
Kegiatan ini juga dihadiri secara virtual oleh Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas. Dalam sambutannya, Menteri PANRB menegaskan bahwa SP4N-LAPOR! adalah jembatan revolusi layanan publik.
Menurutnya, tujuan acara ini untuk meningkatkan peran dan partisipasi aktif pemuda dalam mengelola pengaduan publik juga disambut baik oleh Wakil Perwakilan Residen UNDP Indonesia, Sujala Pant.
“Partisipasi pemuda yang memiliki kesadaran teknologi tinggi sangat penting, di mana pemuda dapat menjadi advokat perubahan dalam pelaksanaan tata kelola yang baik. Implementasi SP4N-LAPOR! sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-16, yaitu Perdamaian, Keadilan, dan Institusi yang Kuat,” ungkap Menteri Azwar.
Kemudian, tambahnya, melibatkan kelompok-kelompok terpinggirkan, termasuk pemuda, perempuan, dan penyandang disabilitas, juga sejalan dengan prinsip UNDP untuk tidak membiarkan siapa pun tertinggal, terutama dalam menerima layanan publik yang adil.
Dalam kegiatan ini, juga diadakan seminar yang diikuti oleh diskusi antara panelis dan sesi tanya jawab. Agenda seminar yang dipimpin oleh Wakil Deputi Bidang Layanan Publik KemenPANRB, Diah Natalisa, dalam menyampaikan pesan-pesan penting, terutama peran pemuda dalam meningkatkan penggunaan alat digitalisasi untuk meningkatkan pengaduan publik.
Kegiatan ini juga melibatkan perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Ombudsman Republik Indonesia, dan Inspektorat Provinsi Jawa Barat.
Dalam keterangannya, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB, Prof. Dr. Diah Natalisa., didampingi Rektor IPDN Jatinangor, Hadi Prabowo, dan Asisten Deputi Transformasi Digital Pelayanan Publik KemenpanRB, Drs. Yanuar Ahmad, MPA menjelaskan, Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N), Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (Lapor) telah berkolaborasi dengan berbagai pihak.
“Banyak kegiatan sosialisasi Lapor yang kami laksanakan, salah satunya Lapor Goes To Campus di IPDN ini. Terima kasih kepada pak rektor karena kami bisa menyelenggarakan acara yang berbentuk edukasi untuk praja dan mahasiswa,” ungkapnya.
Diah menyebutkan, mayoritas pengguna Lapor adalah kalangan muda, sehingga Lapor juga dinilai penting bagi praja IPDN yang merupakan ASN sebegai penyelenggara pemerintahan.
“Kami juga bekerja sama dengan kantor kepresidenan dan Ombudsman RI. Dengan sistem Lapor, kami dapat menerima berbagai pengaduan dari siapapun dan akan kami forward disposisi pada terlapor. Jadi pelapor dapat mengikuti tindaklanjut laporaannya,” ucap Diah.
Ia mengatakan, apabila dalam 60 hari kerja laporan masyarakat tersebut tidak selesai, akan ditindaklanjuti oleh ombudsman.
“Adapun contoh laporan yang sudah kami terima antara lain terkait kerusakan jalan, soal bantuan sosial dan lain sebagainya. Kemudian cukup banyak instansi yang meminya bantuan pihak Lapor karena memang sudah terhubung ke sejumlah instansi, kementerian hingga luar negeri,” kata Diah.
Di tahun 2023 ini, kata dia, jumlah laporan yang sudah masuk sekitar 1,5 juta. Tahun depan pihaknya menargetkan sebanyak 2 juta laporan atau pengaduan.
SP4N-LAPOR! sensiri dapat diakses melalui beberapa saluran, termasuk situs web (www.lapor.go.id), SMS ke 1708, media sosial (Twitter dan Instagram di @lapor1708), serta aplikasi mobile berbasis Android. (Abas)







