KAB. BANDUNG, eljabar.com – Kecenderungan kenaikan variabel elektabilitas pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung, Dadang Supriatna dan Ali Syakieb oleh salah satu lembaga survei di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bandung menimbulkan segudang pertanyaan. Sebab, dalam rentang waktu yang singkat, terjadi peningkatan sejumlah variabel.
Seperti diketahui sebelumnya, lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) beberapa waktu lalu mengeluarkan hasil survei periode 12-17 November 2024. Hasil elektabilitas kedua paslon berimbang untuk beberapa variabel. Pada kategori top of mind, Sahrul Gunawan unggul meraih 42,5 persen, sementara Dadang Supriatna hanya 40,1 persen. Namun, pada skema Paslon, Dadang Supriatna-Ali Syakieb meraih 49,1 persen dan Sahrul Gunawan-Gun Gun Gunawan meraih 48,3 persen. Selisihnya hanya terpaut 0,8 persen.
Menurut Direktur Eksekutif Jamparing Institute Dadang Risdal Azis, kondisi ini menunjukan Pilkada Kab. Bandung peta persaingan yang dinamis dan kompetitif. Menjelang pemungutan suara pada Rabu, 27 November 2024 besok, belum ada satu paslon yang bisa dipastikan unggul.
“Secara psikologis, saya melihat paslon 01 lebih mendapat keuntungan, meski di survei terakhir tertinggal 0,8 persen. Tetapi persepsi dan opini pemilih sudah terbentuk kuat pasca rilis IPO sebelumnya. Yang menunjukan posisi Sahrul-Gun Gun unggul jauh dengan selisih 12 persen lebih,” ujar Dadang Risdal di Soreang, pada Kamis, 21 November 2024.
Sementara lonjakan variabel elektabilitas paslon 02, kata Dadang Risdal, masyarakat menanggapinya beragam. Kenaikan 6,6 persen dalam rentang satu minggu, membuat opini dan persepsi masyarakat yang berbeda-beda.
“Satu sisi (paslon 02) memang menunjukan kerja politik yang efektif. Satu sisi menganggap hal ini sebagai anomali, yakni sebuah upaya manipulatif untuk kepentingan penggiringan opini,” ucapnya.
Lonjakan Variabel Elektabilitas Paslon 02, Begini Menurut IPO
Dalam rilisnya, IPO menyampaikan variabel-variabel yang membuat lonjakan elektabilitas paslon 02 melesat. Akan tetapi, opini hasil rilis pertama kadung sudah melekat kuat di masyarakat. Sahrul Gunawan unggul jauh dari Dadang Supriatna.
“Ya, perubahan cepat ini menimbulkan pertanyaan dan keheranan di masyarakat. Dalam rentang waktu yang sempit, populasi tidak berubah, kuantitas sampel tidak bertambah tetapi berubahnya pesat. Sebuah kewajaran mempertanyakan validitas kebenaran variabel elektabilitas survei terakhir ini,” katanya.
Dengan durasi waktu yang pendek, lanjut Kang Daris (sapaan akrab Dadang Risdal), tentu paslon manapun akan mengoptimalkan segala daya upaya dan potensi. Hal itu dengan tujuan bisa meraih kemenangan dalam kontestasi Pilkada ini.
“Semakin sengit dan seru. Sahrul Gunawan dan Gun Gun Gunawan unggul dalam top of mind dan opini unggul yang telah berkembang atas hasil survey sebelumnya. Sementara Bedas, unggul sangat tipis dalam skema pasangan tetapi hasil surveinya dipertanyakan,” ujarnya. ***