• Redaksi
  • Kontak Kami
Wednesday, August 17, 2022
  • Login
El Jabar
Advertisement
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Parlemen
  • Regional
  • TNI / POLRI
  • Seni & Budaya
No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Parlemen
  • Regional
  • TNI / POLRI
  • Seni & Budaya
No Result
View All Result
El Jabar
No Result
View All Result
  • Home
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Parlemen
  • Regional
  • TNI / POLRI
  • Seni & Budaya
  • Kronik

Mantap Newhun Sulap Sampah Plastik Jadi Jam Tangan Estetik

June 23, 2022
in Pemerintahan

BANDUNG, eljabar.com — Bagi Sae, Yahya, dan Regi, sampah-sampah plastik ini ibarat pundi rupiah bernilai jutaan. Sebagai bentuk terima kasih kepada bumi, tiga pemuda ini mengolah sampah plastik menjadi produk jam tangan bernilai tinggi dengan nama brand ‘Newhun’.

Sae, salah satu founder Newhun berbagi kisah perjalanan panjangnya meriset produk ini pada tim Humas Kota Bandung.

“Sudah 2,5 tahun saya melakukan riset sebelum akhirnya Newhun berdiri pada 5 Mei 2022. Setelah itu, saya ajak Yahya dan Regi juga untuk ikut jadi founder brand ini,” ujar Sae kepada Humas Kota Bandung.

BacaJuga

Diskominfo Kota Sukabumi Roadshow Penggunaan Internet Sehat dan Bijak

Yana Optimis Ekonomi Digital Tingkatkan Produktivitas Masyarakat

Berlokasi di Jalan Sabang No. 2A, Cihapit, Kota Bandung, proses produksi berjalan setiap Senin-Jumat. Perlahan, Newhun pun mulai bertumbuh, bertambah pula personil yang ikut mengembangkannya.

“Ada Dian yang gabung jadi Manager Operational. Lalu kami juga rekrut satu orang karyawan. Kebetulan ada dua orang yang mau jadi volunteer. Jadi sekarang totalnya kami sudah bertujuh di sini,” lanjutnya.

Menariknya, meski produk Newhun menggagas konsep go green, tapi latar belakang pendidikan Sae sebagai inisiator brand ini sangat bertolak belakang. Ia merupakan lulusan Sastra Arab Universitas Padjadjaran.

Namun, meski begitu, ia kerap turun ke lapangan mengikuti beragam kegiatan sosial lingkungan. Inilah yang menjadi inspirasi Sae untuk membuat produk dari sampah plastik.

“Awalnya dari keresahan. Kalau pulang ke rumah pasti lewatin TPS di pinggir jalan yang selalu penuh. Rasanya kok ganggu banget ya lihat sampah setumpuk itu,” katanya.

“Terus pernah ikut kegiatan sosial di Bantar Gebang. Lihat kondisi di sana yang truk sampah tuh tiap menit datang bawa sampah melebihi kapasitas. Saya berpikir, di ibu kota yang harusnya semua serba maju, tapi kok pengolahan sampahnya masih gini ya. Bagaimana dengan daerah lain?” imbuh Sae.

Akhirnya ia pun melakukan riset selama 2,5 tahun untuk mencari tahu cara mengolah sampah plastik agar tetap memiliki fungsi dan bernilai ekonomi.

Sae pun menggaet Yahya yang memiliki latar belakang  pendidikan manajemen. Lalu mengajak Regi yang berasal dari lulusan teknik mesin.

Proses pembuatan produk Newhun pun tak bisa dibilang mudah. Mulai dari memilah sampah, mencuci, mencacah, injeksi/melting, cetak, dan merangkai. Bagi Sae, tahapan tersulit adalah saat proses memilah dan mencuci sampah.

“Sampah plastik itu ada 7 jenis dan harus kita pisahkan sesuai jenis dan warna. Setelah itu dicuci dengan cara manual. Mengeringkannya juga masih manual pakai sinar matahari. Kalau tidak ada matahari, ya bisa sampai dua hari baru benar-benar kering,” paparnya.

Tak hanya itu, tantangan pun mereka temukan saat melakukan pencetakan. Alat press yang masih manual membuat pencetakan kerap mengalami kegagalan. Dari 10 produk yang dibuat pada hari itu, lima di antaranya gagal.

“Seringnya bahan tidak memenuhi isi cetakan. Malah dulu kita pernah dari 10 produk, cuma satu yang berhasil,” ucapnya sambil menunjukkan tumpukan boks berisi produk yang gagal.

Dari tujuh jenis sampah plastik, biasanya bahan-bahan seperti alat makan plastik sekali pakai, kresek, botol sabun, botol shampo, tutup galon, tutup botol, juga sampah plastik lainnya jenis DPE atau PEDH (High Density Polyethylene), LDPE atau PE-LD (Low Density Polyethylene), PP (Polypropylene), dan PS (Polystyrene) yang sering digunakan untuk membuat produk-produk Newhun.

“Makin keras, justru makin mudah dicacah. Kalau plastik yang halus itu susah dicacahnya,” akunya.

Untuk satu item jam tangan membutuhkan 150 gram plastik. Lalu, jam meja memerlukan 150 gram plastik. Sedangkan, jam dinding terbuat dari 500 gram plastik.

Selanjutnya, tatakan gelas, terbuat dari 80 gram plastik. Kemudian, meja berukuran 1×1 meter dengan tebal 20 mm membutuhkan 25 kg plastik. Lalu, meja dengan ketebalam 10 mm memerlukan 15 kg plastik.

“Sehari kalau pake mesin injeksi kapasitas sekarang bisa bikin 14 bentuk. Jam meja bisa bikin 7 item. Jam dinding, jam tangan, meja itu cuma bisa jadi satu per hari. Apalagi jam tangan itu lebih sulit karena produknya detail dengan banyak kontur,” jelas Sae.

Ia mengaku tak sulit untuk mendapatkan bahan sampah plastik. Bahkan, sampah itu datang dengan sendirinya ke lokasi mereka. Biasanya mereka memperoleh sampah plastik dari orang terdekat dan warga di Kelurahan Cihapit.

“Tapi kami tidak buka penerimaan sampah karena pasti akan membludak, tempat ini tidak akan cukup,” tuturnya.

Sae juga mengatakan, rata-rata dalam sebulan Newhun bisa menjual 20 item produk. Namun, jumlahnya masih sangat fluktuatif. Bahkan, ada juga masanya dalam sebulan mereka tidak mengeluarkan barang sama sekali.

“Tapi ada juga yang sekali pesan jam meja itu sampai 70 pcs. Lalu ada yang pesan medali sampai 100 pcs,” katanya.

Meski usahanya pasang surut, omzet Newhun di tahun 2021 hampir mencapai Rp100 juta. Bahkan, di tengah tahun ini sudah menyentuh Rp50 juta.

Untuk kisaran harga produk sangat bervariasi, tergantung dari tingkat kesulitan pembuatan. Produk paling murah adalah tatakan gelas, berada di harga Rp35.000. Lalu, jam meja seharga Rp149.000. Kemudian jam dinding seharga Rp279.000.

“Kalau jam tangan sekarang ada promo, masih Rp799.000, normalnya di Rp1,3 jutaan. Terus kalau kursi harganya Rp980.000. Meja kotak harganya Rp1,3 juta dan meja belajar yang lebarnya semeter itu di Rp1,5 juta,” papar Sae.

Jika Anda ingin memesan produk Newhun bisa melalui akun instagramnya @newhun.recycle dan Whatsapp. Namun, dalam waktu dekat ini, Sae dan timnya sedang mempersiapkan produk ready stock untuk dimasukkan di e-commerce.

Di akhir perbincangan Sae menyampaikan, untuk memulai sebuah usaha, terutama di bidang seperti yang ia geluti, perlu banyak perhitungan dan persiapan.

“Harus siap bakar uang apalagi di jenis bisnis kayak gini. Kalau bisnis makanan dan minuman itu bisnis yang cepat. Kalau ini, risetnya juga panjang, prosesnya juga lebih lama. Jadi perhitungannya harus banyak persiapan,” jelasnya. ***

ShareTweetPin

BeritaTerkait

Diskominfo Kota Sukabumi Roadshow Penggunaan Internet Sehat dan Bijak

Diskominfo Kota Sukabumi Roadshow Penggunaan Internet Sehat dan Bijak

August 16, 2022
0

SUKABUMI, eljabar.com -- Sejak terbentuknya Relawan Teknologi Infromasi Komunikasi (RTIK) dan Kelompok Informasi masyarakat (KIM) oleh Pemerintah Kota Sukabumi melalui...

Yana Optimis Ekonomi Digital Tingkatkan Produktivitas Masyarakat

Yana Optimis Ekonomi Digital Tingkatkan Produktivitas Masyarakat

August 16, 2022
0

BANDUNG, eljabar.com -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan terus mendorong pertumbuhan ekosistem ekonomi digital untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Hal itu...

Mari Hormat Sejenak ‘3 Menit untuk Indonesia’

Mari Hormat Sejenak ‘3 Menit untuk Indonesia’

August 16, 2022
0

BANDUNG, eljabar.com -- Dalam rangka memperingati HUT ke-77 Republik Indonesia, Rabu 17 Agustus 2022, bakal ada ‘3 Menit untuk Indonesia’....

Ema Resmikan Mengkukuhkan Paskibraka Kota Bandung

Ema Resmikan Mengkukuhkan Paskibraka Kota Bandung

August 16, 2022
0

BANDUNG, eljabar.com -- Sebanyak 99 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Bandung resmi dikukuhkan oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung,...

Berawal Koperasi Masjid, ‘Kebal’ Jadi Koperasi Juara Bebaskan Warga dari Jerat Rentenir

Berawal Koperasi Masjid, ‘Kebal’ Jadi Koperasi Juara Bebaskan Warga dari Jerat Rentenir

August 16, 2022
0

BANDUNG, eljabar.com -- Tak ada yang mengira jika 'Kebal' bisa dirasakan luas oleh masyarakat Kota Bandung. Sudah ada 660 orang...

No Result
View All Result

Recommended

Diskominfo Kota Sukabumi Roadshow Penggunaan Internet Sehat dan Bijak

Diskominfo Kota Sukabumi Roadshow Penggunaan Internet Sehat dan Bijak

August 16, 2022
Guru Honorer: TMT Tahun 2005 Absensi Manual Sudah Jadi Rongsok?

Guru Honorer: TMT Tahun 2005 Absensi Manual Sudah Jadi Rongsok?

August 16, 2022
Yana Optimis Ekonomi Digital Tingkatkan Produktivitas Masyarakat

Yana Optimis Ekonomi Digital Tingkatkan Produktivitas Masyarakat

August 16, 2022
OPINI: 8.395 Hari Menuju Indonesia Emas

OPINI: 8.395 Hari Menuju Indonesia Emas

August 16, 2022
El Jabar

ALAMAT REDAKSI :
Jl. Babakan Jati I No. 45 B
Batununggal Bandung 40275
Telpon : 081398877366, 08986865699

Copyright 2022 Eljabar.com.

No Result
View All Result
  • Home
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Parlemen
  • Regional
  • TNI / POLRI
  • Seni & Budaya
  • Kronik

© 2022 Eljabar.com - Portal Berita Terupdate & Terpercaya..

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In