Memperingati Hari Jadi Pamekasan Ke-429, Kontes Sape Sonok Warnai Eksotika Kemilau Madura

PAMEKASAN, eljabar.com – Pulau Madura merupakan salah satu penghasil jenis sapi lokal yang diunggulkan. Sapi Madura memiliki ciri khas dari jenis sapi lainnya yang ada di nusantara.
Salah satu yang paling dikenal adalah jenis sapi karapan, yaitu jang adu balap sapi di lintasan sepanjang kurang lebih 100 meter dan biasanya kecepatan sapi dalam karapan bisa mencapai 10 detik per 100 meter.
Selain itu terdapat juga Sape Sono’, yaitu kontes kecantikan sapi berjenis betina. Jenis sapi betina dipilih karena sapi betina mimiliki corak bulu yang lebih baik dari yang jantan.
Dengan diiringi musik tradisional Saronen serta tari-tarian, kontes Sape Sono’ digelar dan dinilai oleh tim juri. Sapi-sapi yang dirawat ini, bulunya akan tampak bagus, badannya sintal dan bisa berjalan serempak bersama pasangannya seperti pasukan yang sedang berbaris.
Dalam pergelaran hari jadi Kota Pamekasan ke 491, Pemerintah Kabupaten Pamekasan menggelar acara bertajuk Eksotika Kemilau Madura, diantaranya, peragaan busana batik khas Pamekasan, pameran batik dan kontes Sape Sono’.
Pagelaran kontes Sape Sono’ kali ini disaksikan oleh bupati seluruh Pulau Madura dan sejumlah undangan lainnya. Kecantikan sapi yang menjadi peserta kontes membuat takjub banyak mata yang melihat.
Kontes sape sono’ merupakan budaya leluhur yang sudah ada sejak lama. Budaya asli ini harus tetap dijaga agar tidak ditelan masa. Sape Sono’ adalah aset budaya yang bisa dikelola menjadi salah satu objek wisata, terutama pariwisata yang edukatif.
Bila dikemas menarik, maka tak mungkin akan menarik minat wisatawan untuk mendatangi Pulau Madura, yang banyak memiliki budaya masyarakat yang ikonik. (idrus)







