Pemerintahan

Miris Petugas Damkar Kuningan Bawa Bekal Mamin Dari Rumah Masing Masing, Karena Tidak Ada BOP

Kuningan, eljabar.com – Bagaimana mungkin Damkar akan bisa melayanai masyarakat yang terkena berbagai bencana hingga melayani hal-hal diluar tufoksi yang minta dibantu dengan segera, pasalnya baiaya oprasional Damkar tidak mencukupi dan bahkan hampir tidak ada lantaran anggaran, keuangan pemda Kuningan kini mengalami kolaps.

Beberapa bulan terakhir pemerintah Kabupaten Kuningan mengalami devisit anggaran hingga terjadi kolaps, entah akibat dari apa, yang pasti tidak hanya Damkar yang mengalami kesuliat biaya oprasional hari harinya. Kesuliatan oprasional juga dirasakan oleh setiap Dinas, Lembaga pemerintah, dan SKPD tidak terkecuali beberapa program DPRD yang harus dilaksanakan juga terkena dampak melorotnya anggaran hingga tidak bisa dilaksanakan.

Terkait dengan masalah kasus yang bersifat urgens kebakaran misalnya, sebagai tufoksi Damkar, selain itu Damkar juga menjadi pusat Dumas (pengaduan masyarakat), atas terjadinya peristiwa, bantuan musibah dan penanganan lainnya yang dialami mmasyarakat. Itu semua harus dilayani kendati tipis korelasi dengn tufoksi Damkar.

Berdasarkan data peristiwa yang telah dan harus ditangani Damkar. Januari hingga Desember 2024 tercatat 74 pennganan kebakaran, evakuasi penanganan sarang tawon sebanyak 397, evakuasi penangann binatang liar yang membahayakan masyarakat sedikitnya 145 kasus, penanganan pohon tumbang yang kerap menutup akses lalulintas serta menimpa rumah warga 59 kasus, penanganan longsor dan banjir serta tumpahan oli serta solar di jalan raya yang dapat membayakan lalu lintas pengguna jalan umum 43 kasus, pelepasan cincin serta giwang di telinga pengguna 44 kasus, evakuasi penyelematan korban yang terjadi beragam peristiwa 49 kasus. Edukasi pe cegahan kebakaran pada anak anak usia dini 115, sosialaisasi pencegahan bahaya kebakaran 27 kegiatan, serta kegiatan pengamanan (PAM).

Kepala UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Kuningan Andri Arga Kusumah, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat terhadap layanan tugas tugas kami. Namun kamipun atas nama Damkar Kabupaten Kuningan selalu mohin maaf dan pengertiannya jika selurh Dumas tidak dapat terlayani seluruhnya, hal itu disebabkan keterbatasan bahkan tidak adanya biaya oprasional.

“Kami mohon maaf dan pengertiannya dari masyarakat yang meminta bantuan penanganan peristiwa yangterjadi terhadap Damkar, dengan minimnya anggaran yang kami terima dari Pemda maka tidak akan teratasi seluruh permintaan bantuan penanganan. Bahkan personil Damkar dalam setiap hari bertugas membawa bekal makan dan minum (mamin) dari masing masing rumahnya, itu semua dilakukan akibat dari tidak memcukupinya biaya oprasional,” terang Andri Kepala UPT Damkar SatpolPP Kuningan

Ditanya apakah semukekuarangan BOP itu disampaikandan meminta penambahan terhadap Pemda. Saya sudah berulangkali meminta tambahan anggaran untuk menutupi biaya oprasional kami, “Kalau dikatain bosan mah yang memang bosan, namun belum mendapatkan hasil maksimal, jangankan perubahan penambahan anggaran, justru malah sudah beberapa bulan terakhir ini BOP Damkar tidak mencukupi, selain terjadi mobil mogok diperjalanan operasi karena kehabisan bahan bakar, juga anggota kami hampir tiap hari kerja membwa makanan dan minum dari rumah sendiri,” keluh Kepala UPT Damkar Stpol PP Kuningan Andri. (Mans)

Show More
Back to top button