Sumedang, eljabar. Com — Dalam rangka meningkatkan keamanan dan pengamanan di Tempat Wisata, Direktorat Pengamanan Objek Vital (Obvit) Polda Jabar bersama stake holder lainnya menggelar assesmen pengamanan di objek wisata Jatinangor National Park (Janspark) Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Selasa (21/3/2023).
Kasubdit Audit Direktorat PAM Obvit Polda Jabar, AKBP Bohari mengatakan kegiatan ini dalam rangka Risk Asesment Sistem Manajemen pengamanan pada objek wisata untuk mengukur sejauh mana sistem keamanan atau manajemen pengamanan itu sudah diterapkan di tempat wisata.
“Jadi kita melaksanakan kegiatan ini selama 3 hari, mulai Rabu (15/3/2023) sampai Selasa (21/3/2023) berkaitan dengan Ris assessment sistem manajemen pengamanan pada objek wisata. Nah kebetulan objek wisata Janspark ini bagian atau destinasi terbaru yang ada di wilayah Jawa Barat, jadi depan sistem pengamanan ini harus betul-betul diterapkan,” ujarnya.
Berdasarkan permintaan dari manajer operasional dan pemilik atau pengelola wisata untuk melakukan assesment. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan penilaian itu diantaranya pertama itu adalah aspek infrastrukturnya. Infrastrukturnya itu sudah terjamin apa belum, dari segi visibility, studinya tentang kelayakan dari pada bangunan objek wisata ini.
“Alhamdulillah hasil penilaian kita cukup memuaskan dan hasilnya cukup baik. Yang kedua aspek kesehatan itu yang menjadi fokus kita adalah bagaimana manajemen operasional dari Jansparks ini betul-betul bisa menerapkan sistem manajemen kesehatan, seperti standar KSSI, toliletnya, kemudian kebersihannya,” ujarnya.
Kemudian dari aspek keselamatannya, para pekerja harus benar benar dijamin keselamatan kerjanya, begitu pun keselamatan pengunjung. Selanjutnya, yang ketiga itu aspek sistem pengamanan. Sistem manajemen pengamanan yang ada di sini sudah diterapkan, namun kita merekomendasikan agar pihak pengelola atau Janspark ini bisa menambah jumlah personil pengamanannya.
“Terkait dengan keamanan yang sudah mereka lakukan yang itu adalah aspek keselamatan. Yang terakhir adalah aspek informasi, kebetulan dari pihak pengelola manajemen Janspark ini sudah betul-betul menerapkan informasi yang berhubungan dengan penggunaan sarana medsos, kemudian pengeras suara atau public speaking,” paparnya.
Pada intinya, kata dia, agar pengelola memperhatikan aspek infrastruktur, keselamatan, kesehatan, kebersihan, keamanan, informasi, dan kenyamanan pengunjung.
“Kami sudah rekomendasikan sistem manajemen pengamanan di Janspark ini harus menjadi prioritas utama. Seperti contoh pada tower biang lala ada penahan petir, kemudian gardu induk PLN yang awalnya menginduk ke Unpad, sekarang sudah mandiri,” ujarnya.
Sementara itu, Manager Operasional Janspark Panji Akbar Ramadhani menambahkan, terkait kegiatan ini sebenarnya adalah agenda penting untuk pembenahan atau memperbaiki standar keamanan, standar ketertiban dan kenyamanan untuk seluruh pengunjung yang akan datang ke sini.
“Jadi harapannya dari kegiatan ini penilaian-penilaian dari segi aspek infrastruktur baik keamanan, aspek keselamatan, kesehatan itu semua sudah terpenuhi. Cuman memang betul kita akui karena kita lagi ada tahap proses pengembangan kedepannya, jadi kita akan terus meningkatkan kembali harapannya seperti itu. Alhamdulillah kita sudah dapat nilai cukup di assesment kemarin di angka 68,11 persen,” ujarnya.
Terkait keamanan penambah, pihak pengelola sudah memasang 33 titik kamera CCTV dan rekomendasinya harus ada penambahan titik CCTV baru di titik tertentu.(abas)