Pembangunan Sumenep 2024 Tunjukkan Hasil Nyata: Ekonomi Naik, Kemiskinan Turun, Desa Maju

SUMENEP, Eljabar.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), berhasil mencatat berbagai kemajuan strategis sepanjang tahun 2024. Capaian tersebut mencakup sektor ekonomi, kesejahteraan sosial, pembangunan desa, hingga penguatan infrastruktur.
Kepala Bappeda Sumenep, Arif Firmanto, memaparkan hasil capaian tersebut dalam Rapat Koordinasi Tahunan yang digelar baru-baru ini. Ia menyebut sejumlah indikator pembangunan utama menunjukkan tren yang menggembirakan, sebagai hasil dari arah kebijakan dan program yang dinilai tepat sasaran.
“Pertumbuhan ekonomi kami stabil di angka 3,77 persen, disertai penurunan signifikan angka kemiskinan. Ini bukti bahwa strategi pembangunan yang dijalankan memberi dampak langsung ke masyarakat,” jelas Arif.
Kemiskinan Menurun, IPM dan Lapangan Kerja Meningkat
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka kemiskinan di Sumenep pada 2024 turun menjadi 17,78%, setara dengan 196.420 jiwa—terendah dalam rentang lima tahun terakhir. Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga mengalami peningkatan dari 69,55 menjadi 69,78 poin.
Sumenep kini menjadi kabupaten dengan tingkat pengangguran terbuka terendah ketiga di Jawa Timur, dengan persentase hanya 1,69%. Peningkatan ini dikaitkan dengan penguatan sektor UMKM, perluasan lapangan kerja, serta peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.
Percepatan Penurunan Stunting Diakui Secara Nasional
Prestasi membanggakan lainnya adalah keberhasilan menurunkan prevalensi stunting dari 16,7% menjadi 11,2% di tahun 2024. Berkat kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK), Pemkab Sumenep diganjar penghargaan nasional dari BKKBN sebagai salah satu daerah dengan kinerja terbaik dalam percepatan penanganan stunting.
“Kami tidak hanya fokus pada perbaikan gizi anak, tapi juga penguatan edukasi keluarga dan integrasi layanan kesehatan dasar,” kata Arif Firmanto.
Desa Maju, Infrastruktur Merata
Pembangunan desa turut menunjukkan kemajuan signifikan. Indeks Desa Membangun (IDM) naik menjadi 0,7593 dengan status “Maju”, dan tidak ada lagi desa berstatus tertinggal di wilayah Sumenep. Stabilitas sosial pun tercermin dari peningkatan Indeks Kesalehan Sosial yang mencapai 85,91 poin.
Sementara itu, sektor infrastruktur mengalami lonjakan positif dengan pembangunan jalan sepanjang 28,3 km pada 2024. Pada tahun 2025, Pemkab menargetkan pembangunan tambahan 57,4 km jalan demi memperkuat konektivitas antarwilayah, termasuk di wilayah kepulauan.
“Kami ingin pembangunan menyentuh semua wilayah tanpa terkecuali. Tidak boleh ada desa yang tertinggal,” tegas Arif.(Ury)