Sumedang,eljabar.com — Salah satu indikator yang menggambarkan kesejahteraan masyarakat adalah menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi dan Balita (AKB dan AKABA).
Sebagai komitmen dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak, Pemda Kabupaten Sumedang meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Cegah Kematian Persalinan (SICAKEP).
Peluncuran SICAKEP dilaksanakan Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman di Saphire City Park Sumedang Utara, Jumat (3/11/2023).
—
“Kami ingin memastikan angka kematian ibu dan bayi terus menurun
bahkan tidak boleh ada kematian ibu dan bayi,” ujar Pj Bupati Herman.
—
Herman mengatakan, walaupun realitanya tidak sesederhana yang dibayangkan tetapi paling tidak komitmen bisa dilaksanakan oleh para Kepala Puskesmas, Dinas Kesehatan dan RSUD.
—
Menurut Herman, komitmen yang telah dibangun harus ditunjang dengan sistem dan akdi, salah satunya melalui aplikasi SICAKEP.
—
“Kami terus menekan angka kematian ibu dan anak. Dengan aplikasi SICAKEP, data ibu hamil dan anak teridentifikasi dengan baik. Apabila ada warning terkait kesehatan ibu hamil bisa dicegah dari awal,” ujar Herman.
—
Disebutkan, SICAKEP hanyalah alat tetapi yang paling penting bagaimana membaca data dan menindaklanjuti rekomendasi hasil analisis data dari SICAKEP.
—
“Mudah mudahan melalui aplikasi ini ibu hamil dan anak bisa terkontrol dan kematian ibu dan bayi bisa diminimalisasi,” ujarnya.
—
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr. H. Aceng Solahudin menyampaikan saat aplikasi ini dikembangkan pada 2022 lalu banyak kendala yang dihadapi terutama kaitan data. Setelah dilakukan pengembangan aplikasi mulai bisa disempurnakan sebagai deteksi dini, faktor risiko, termasuk melakukan rujukan terencana.
—
“Ketika ibu hami bisa terdeteksi secara dini maka faktor risiko bisa dilakukan pencegahan atau intervensi apa yang bisa dilakulan,” katanya. (*)