Sumedang,eljabar.com — Pj. Bupati Sumedang Herman Suryatman meminta seluruh jajaran ASN di Kabupaten Sumedang untuk merapatkan barisan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumedang.
“Mari rapatkan barisan dan mempersiapkan diri, satu tahun ke depan harus ada peningkatan kesejahteraan. Karena pemerintahan ada itu untuk rakyat, salus populi suprema lex esto artinya hukum tertinggi kita adalah kesejahteraan dan kepentingan masyarakat. Dan tugas pokok pemerintah adalah mensejahterakan,” kata Herman saat menghadiri Penutupan Pelatihan Statistik Sektoral Kabupaten Tahun 2023, Badan Pusat Statistik BPS, di Gedung Negara, Jumat (3/11/2023).
Menurut Herman, dalam kondisi saat ini tidak ada aturan lama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Harus lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah untuk menyejahterakannya, karena zaman sudah berubah. Termasuk untuk memberikan pelayanan publik kepada masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu, sambung Herman, digitalisasi menjadi alat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta memberikan pelayanan publik dengan lebih cepat, lebih baik dan lebih murah.
“Digital menjadi alat untuk mewujudkan semua itu. Ada digital government, digital teknologi, dan SPBE. Yang biasanya menyejahterakan itu linier, harus diubah menjadi eksponensial, makannya kami sangat konsen dengan penerapan SPBE,” kata Herman.
Herman mengungkapkan, alasannya mengapa harus berbasis digital, karena dengan digital bisa membantu untuk memperoleh data dengan lebih cepat, mengolah data dengan cepat, dan data bisa disajikan rekomendasinya secara cepat.
“Itulah bisnis prosesnya, tapi esensi dari semua itu sebetulnya adalah data. Teknologi sebetulnya hanya mengantarkan saja yang tadinya lama menjadi cepat, karena data dan digital transformation itu adalah dua sisi mata uang, dimana data merupakan isinya dan digital transformation adalah alatnya,” ungkapnya.
Menurut Herman. pelatihan statistik sektoral, bagi pemerintah dianggap sangat fundamental.
“Karena dalam pelatihan ini peserta dilatih untuk bagaimana mengumpulkan data, mengolah data, dan menganalisis data yang pada akhirnya memberikan rekomendasi sehingga pimpinan bisa mengambil keputusan tepat,” ucapnya.
Herman menambahkan, jika sudah memahami esensi dan kaidah-kaidah data, berikutnya adalah memanfaatkan tools digital, sehingga data bisa bergerak cepat yang pada akhirnya bisa disajikan sebagai informasi dan berakhir menjadi kebijakan.
“Data bertansformasi menjadi informasi, kemudian informasi menjadi knowledge, dan knowledge menjadi inside, lalu inside menjadi wisdom. Jadi diproses sedemikian rupa sehingga bisa disajikan menjadi role input decision making,” katanya. (*)