Regional

Pemkab Sumedang Gelar Haul Mantan Bupati H Endang Sukandar

SUMEDANG, eljabar.com — Bertempat di Gedung Negara, Senin malam (02/11/2020) berlangsung acara Haul Almarhum H Endang Sukandar, Bupati Sumedang periode 2013-2018 sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H.

Haul tersebut merupakan peringatan tujuh tahun wafatnya H Endang Sukandar yang meninggal dunia saat bertugas di Desa Karedok Kecamatan Jatigede pada tanggal 2 November 2013.

Acara pengajian yang dipimpin oleh Ustadz H. Atep Saefulloh tersebut berlangsung khidmat dan dihadiri Bupati H Dony Ahmad Munir beserta istri, Hj Susi Gantini, Wakil Ketua DPRD Ilmawan Muhammad, Sekretaris Daerah Herman Suryatman, keluarga besar Alm. H. Endang Sukandar, dan para Kepala Perangkat Daerah se-Kabupaten Sumedang.

Dalam sambutan pengantarnya, Bupati H Dony Ahmad Munir menyatakan, selain untuk mendo’akan almarhum, hikmah dari Haul adalah untuk mengenang kebaikan  dan jasa almarhum seraya berharap dapat meneruskan kebaikannya.

“Semoga ini menjadi kebiasaan yang baik, saling mendo’akan arwah para pendahulu sehingga ke depannya acara ini menjadi Protap di Pemda. Juga untuk mengenang jasa dan perjuangan beliau,” katanya.

Bupati pun teringat akan pesan almarhum yang mengatakan bahwa rasa sakit yang dideritanya akan sembuh jika ia berada di tengah-tengah masyarakat.

“Waktu itu kondisinya masih tidak begitu sehat karena baru pulang dari Sumatera Utara. Namun beliau bersikeras untuk pergi ke Karedok karena sudah berjanji bertemu dengan warga. Bahkan jalan kaki dan bersalaman dengan warga sejauh 200 meteran dalam cuaca yang cukup panas,” tuturnya.

Menurut bupati, kenangan terakhir tersebut membuktikan bahwa beliau adalah sosok yang sangat mementingkan warganya. Oleh karena itu, masyarakat Sumedang sangat kehilangan almarhum yang baru menjabat beberapa bulan sebagai bupati tersebut.

“Yang ada di dalam pikirannya adalah bagaimana membangun dan mensejahterakan masyarakat Sumedang. Rasa capek tidak ia rasakan. Tak heran sepanjang jalan dipenuhi warga yang menyambut kedatangan jenazah beliau,” katanya.

Peringatan Haul juga, lanjut bupati, menjadi ibroh (pelajaran) bagi yang hidup apakah kematian kita akan ditangisi oleh banyak orang sebagaimana yang dialami almarhum karena banyak jasanya.

“Mari bersama-sama menjadikan diri kita sebagai umat yang terbaik dengan menjadi yang paling bermanfaat hidupnya di tengah-tengah masyarakat,” ajaknya.

Dikatakan, kebaikan atau jasa akan terus mengalir pahalanya meskipun sudah meninggalkan dunia.

“Harta dan jabatan tidak dibawa mati. Mumpung kita masih diberi kesempatan hidup, mari kita perbaiki diri kita dengan memperbanyak amal baik dan menghentikan dosa serta maksiat,” ujarnya. (Abas)

Show More
Back to top button