Penanganan Stunting di Kabupaten Sumedang Terbaik di Jawa Barat dan Nasional

Sumedang, eljabar. Com — Penanganan Stunting di Kabupaten Sumedang menjadi salah satu yang terbaik di Provinsi Jawa Barat, bahkan di tingkat nasional.
Demikian diungkapkan Sekertaris Daerah Herman Suryatman seusai memberikan materi dalam Rapat Gugus Tugas Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sumedang di Sapphire City Park Sumedang, Kamis (27/10)
“Itu telah direview oleh tim dari Jabar dan pusat. Salah satu kelebihan kita adalah penanganan stunting kita dibantu oleh platform digital sehingga proses data analitiknya jauh lebih baik dan intervensi yang dilakukan sesuai dengan masalah yang ada. Good data, good decision, good result,” ucapnya.
Namun demikian menurut Sekda, hal tersebut hendaknya tidak menjadikan cepat berpuas diri karena masih banyak kekurangan dan keterbatasan.
“Stunting kita walaupun masih jauh penurunannya dari 32 angka prevalensi ke 17, tetapi angka riil hasil penimbangan Balita kita sudah menembus 8 persen lebih. Tetap jangan berpuas diri, terutama dalam pemanfaatan platform digitalnya yang saat ini belum optimal,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia meminta agar perangkat kecamatan dan desa harus benar-benar melihat data dan analisisnya dari platform yang sudah disediakan sebelum mengambil keputusan untuk menentukan treatment dan intervensi.
“Tinggal lihat ‘dasboard’-nya, sudah dipermudah. Para kepala desa dan camat, termasuk di Kabupaten, bisa melakukan treatment sesuai dengan kebutuhan. Jadi diagnosanya bagus dan obatnya juga bagus dengan dosis yang tepat,” kata Sekda
Sekda menargetkan di Kabupaten Sumedang pada Tahun 2023 sudah New Zero Stunting atau tidak ada Stunting yang baru.
“Mudah-mudahan bisa turun terus. Jadi ini bukan hanya sebatas tugas pemerintahan. Ini tugas spiritual yang menyangkut masa depan anak-anak kita,” kata Sekda.
Menurutnya, kalau yang hadirnya bukan hati, akan terasa berat. Jadi bukan hanya sebatas logika, tapi hati harus hadir.
“Mudah-mudahan Sumedang generasi masa depannya lebih hebat dari generasi kita. Target kita di Tahun 2022 yang diukur nanti pada Tahun 2023 bisa menembus di bawah 15 persen dan di Bulan Penimbangan Balitanya di angka riil 8 tetap stabil sehingga kita bisa pastikan anak-anak Stunting ditangani dengan baik,” ujarnya.