PANGANDARAN, elJabar.com -– Seperti yang pernah diberitakan oleh salah satu media massa, Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Indrawan, diminta Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani untuk kembali ke komitmen dengan Dadang Okta, untuk satu paket maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Pangandaran. Ujang Endin maju sebagai calon Bupati, sedangkan Dadang Okta sebagai wakilnya
Permintaan itu disampaikan Ahmad Muzani saat ditemui Ujang Endin dan Anggota Dewan Pembina Gerindra, Amir Mahpud. Namun dalam pertemuan itu, Ahmad Muzani menjelaskan bahwa rekomendasi dari partai Gerindra belum turun. Karena rekomendasi harus sudah berpasangan.
Pesan yang disampaikan Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani kepada Ujang Endin, agar maju satu paket dengan Dadang Solihat, sangat disesalkan oleh para Anggota Pengurus DPC Partai Gerindra Pangandaran.
Wakil Ketua DPC Gerindra Pangandaran, H. Mulyadi Rukman dan Dyah Retu Badraeni, senada menyesalkan sikap Sekjen Ahmad Muzani yang meminta Ujang Endin dan Dadang Solihat untuk berpasangan di Pilbup Pangandaran. Dimana keduanya diklaim sudah mendapatkan surat tugas dari DPP Partai Gerindra.
“Kami sangat menyesalkan sikap Pak Ahmad Muzani. Ucapan tersebut sudah mengesampingkan dan tidak menghargai calon dari kader Partai Gerindra sendiri, yakni Pak Iwan Sutiaman,” kata Mulyadi Rukman, kepada elJabar.com, Kamis (15/08/2024).
“Saya tidak paham, kenapa DPP malah memberikan surat tugas dan dukungan ke calon lain, yang dulu tidak mendukung Pak Prabowo di Pilpres. Ini sangat kami sesalkan,” timpal Dyah Retu.
Sementara itu pengamat politik Bandung Research Strategic (BRS) Dani Dardani, menilai sikap Sekjen Ahmad Muzani sebagai pimpinan sangat tidak bijak. Alih-alih membangun komunikasi dan mendorong kader sendiri, ini malah mendukung calon lain dari luar kader Gerindra.
Kekecewaan kader terhadap sikap DPP yang sudah mengeluarkan surat tugas ke balon dari luar partai, diacuhkan oleh Sekjen Ahmad Muzani. Sedangkan kisruh balon diluar partai yang sudah diberikan surat tugas, malah lebih diperhatikan.
“Kegundahan di internal partainya sendiri, malah diacuhkan. Sedangkan gonjang ganjing masalah klaim rekomendasi diluar partainya, malah didukung untuk berpasangan. Sikap Sekjen ini sangat tidak bijak. Seharusnya Ahmad Muzani menghargai calon dari kadernya sendiri yang juga sudah mendaftar sebagai balon bupati di Pangandaran,” ujar Dani Dardani.
Partai Gerindra dalam hal ini DPD dan DPP menurut Dani Dardani harus sudah mulai sadar untuk menghargai kadernya sendiri. Calon dari luar partai sendiri belum tentu lebih baik dan peduli terhadap pembesaran partai, juga kepentingan masyarakat luas.
“Bahkan tidak sedikit calon diluar Gerindra yang didukung dalam sejumlah Pilkada, lupa terhadap partai yang mengusungnya. Termasuk Ujang Endin. Sudah waktunya DPD dan DPP Gerindra sadar dan insaf dengan praktek-praktek politik pragmatis yang juga mengabaikan kadernya sendiri,” pungkas Dani. (muis)