Pemerintahan

Peringati HKP ke-53, DKPP Sumenep Dorong Inovasi Petani dari Desa dan Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor

SUMENEP, Eljabar.com – Dalam rangka memperingati Hari Krida Pertanian (HKP) ke-53, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep menggelar serangkaian kunjungan dan kegiatan kolaboratif yang menyentuh langsung para pelaku pertanian di tingkat akar rumput.

Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid—akrab disapa Inong—melakukan kunjungan ke sejumlah Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di beberapa kecamatan, antara lain Pasongsongan, Guluk-Guluk, Rubaru, Ambunten, dan lainnya. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dengan para petani, sekaligus menegaskan pentingnya peran petani dalam membangun ketahanan dan kedaulatan pangan.

“HKP bukan sekadar seremoni tahunan, tapi momentum strategis untuk memperkuat komitmen bersama membangun pertanian dari desa,” ujar Inong kepada media, Rabu (25/6/2025).

HKP tahun ini dimeriahkan dengan berbagai agenda menarik, termasuk pameran hasil pertanian, lomba inovasi teknologi, aksi sosial, serta bazar pangan lokal yang digelar oleh BPP di tiap kecamatan. Salah satu daya tarik utama adalah kreativitas para ibu dari Kelompok Wanita Tani (KWT) yang menghadirkan berbagai produk olahan berbasis singkong dan kacang hijau. Mulai dari kue tradisional, camilan kering, hingga bunga hias dari adonan lokal, semuanya mencerminkan potensi desa yang inovatif.

“Ini luar biasa. Produk-produk mereka bukan hanya menarik, tapi juga punya nilai jual tinggi. Ini membuktikan bahwa inovasi pertanian bisa lahir dari desa,” puji Inong.

Tak hanya itu, inovasi budidaya juga turut ditampilkan, seperti teknik menanam padi di galon bekas air mineral. Metode ini menjadi solusi kreatif untuk daerah dengan keterbatasan lahan.

“Keterbatasan bukan penghalang untuk terus produktif. Justru inilah ruang bagi lahirnya inovasi,” lanjutnya.

Inong menegaskan pentingnya peran aktif pemerintah dalam mendampingi petani. Menurutnya, petani tidak boleh berjalan sendiri dalam menghadapi tantangan, dan pemerintah harus hadir sebagai mitra sejati.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap kelompok tani, termasuk KWT, mendapat dukungan maksimal—baik berupa pelatihan, akses pasar, hingga permodalan,” katanya.

Bazar pangan lokal yang digelar dalam rangka HKP juga menjadi ruang promosi produk pertanian lokal kepada masyarakat luas. Harapannya, kegiatan ini mampu membuka peluang usaha baru sekaligus memperluas jaringan distribusi produk-produk lokal.

“Kita belajar dari HKP bahwa potensi lokal—seperti singkong dan kacang hijau—bisa menjadi kekuatan besar jika dikelola secara kreatif dan berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang pelestarian budaya, tapi juga tentang kemandirian ekonomi desa,” tandasnya.

Peringatan HKP ke-53 di Sumenep pun menjadi tonggak penting dalam mendorong pembangunan pertanian berbasis kearifan lokal dan inovasi desa. DKPP berharap semangat ini bisa menjalar ke seluruh kecamatan di Kabupaten Sumenep.***

Show More
Back to top button